Musycab Loceret Nganjuk, Pasangan Suami Istri Pimpin PCM dan PCA

Musycab Loceret Nganjuk digelar di Wana Wisata Bukit Cinta, Desa Ngepeh Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Ahad (20/8/2023).
Pasangan suami-isteri Nurul Furqon dan Sulistyowati pimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Loceret hasil Musycab Loceret Nganjuk (Imam Fanani/PWMU.CO)

PWMU.CO – Musycab Loceret Nganjuk digelar di Wana Wisata Bukit Cinta, Desa Ngepeh Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk, Ahad (20/8/2023).

Sekitar 50 orang hadir pada perhelatan Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan Aisyiyah Loceret. Terdiri dari anggota Pimpinan Cabang serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah. Tak ketinggalan juga dari AUM dan AUA di Kecamatan Loceret.

Hadir pula dua Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Nganjuk yakni Imam Fanani dan Abdul Kholiq MAg. Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Nganjuk Hj Umi Nisai Mahmudah SPd beserta Sekretaris PDA Umi Anjar Rohmarin SPdI juga terlihat hadir untuk mendampingi jalannya musyawarah. Berkenan hadir pula tokoh Aisyiyah Nganjuk sekaligus sesepuh PCA Loceret Djuminatun.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dimeriahkan dengan penampilan siswa-siswi TK Aisyiyah Loceret yang menyuguhkan Tari Saman. Enam penari cilik dengan lincah dan gembira menampilkan gerakan-gerakan rampak khas Bumi Rencong.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Loceret Nurul Furqon SPd dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di lokasi wisata kebanggaan Kecamatan Loceret. Juga menghaturkan terima kasih atas kehadiran semua personil pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Saya berharap kekompakan ini bisa terus terjalin agar ke depan Persyarikatan Muhammadiyah ini semakin maju dan berkembang khususnya di Kecamatan Loceret,” ujarnya.

Saling Menguatkan

Sementara itu Umi Nisai Mahmudah menyampaikan kebanggaannya melihat semangat dari warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Loceret. Dia mengutip al-Quran surat ash-Shaff ayat 4 yang menyatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan Allah dalam barisan yang teratur seperti bangunan yang kokoh.

“Bapak-bapak Muhammadiyah dan Ibu-ibu Aisyiyah ini harus selalu berada di dalam shof. Sehingga bisa saling menguatkan dan saling menyemangati. Ngurusi Persyarikatan itu ojo sak eneke, tapi sak isone (Mengurus Persyarikatan jangan seadanya, tapi sebisanya),” ungkapnya.

Umi secara khusus juga mengapresiasi warga PRA Mungkung yang hadir di Wana Wisata Bukit Cinta dengan berombongan mengendarai Tayo atau Kereta Kelinci.

“Semangat kebersamaan yang luar biasa. Hal ini patut dicontoh dan dilestarikan sebagai sarana menjalin silaturrahim dan persaudaraan,” tuturnya.

Penguatan Cabang Ranting

Sebelum membuka acara secara resmi, Wakil Ketua PDM Imam Fanani mengaku baru pertama kali ini datang di Wana Wisata Bukit Cinta Loceret.

“Ternyata walaupun berada di tengah hutan, tempat ini cukup luas dan representatif untuk perhelatan yang dikemas secara sersan, serius tapi santai,” ujarnya.

Dia kemudian mengulas tentang pentingnya penguatan cabang dan ranting. Menurut Imam yang juga mantan Ketua PC IMM Nganjuk ini, cabang dan ranting yang merupakan ujung tombak dakwah Muhammadiyah juga perlu mendapatkan perhatian khusus.

Menurutnya ada tiga aspek penguatan yang perlu diperhatikan. Pertama adalah penguatan pimpinan. Bagaimana memberikan semangat dan perhatian kepada para pimpinan itu penting, agar pimpinan tidak merasa kerja sendiri.

“Juga memberikan doktrin kemuhammadiyahan secara sederhana. Seperti mengurus NBM bagi pimpinan yang belum punya, diikutkan dalam perkaderan Baitul Arqam, atau berinfaq zakat shadaqah melalui Lazismu,” paparnya.

Kedua, lanjutnya, adalah penguatan kaderisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberdayakan para guru dan karwayan AUM dan AUA yang berdomisili di Kecamatan Loceret untuk rutin hadir dalam pengajian cabang. Atau secara khusus diadakan kegiatan yang menarik.

Ketiga adalah penguatan AUM dan AUA yang ada di cabang. Pimpinan harus memberikan perhatian lebih kepada AUM dan AUA yang ada.

“Sering-seringlah nyambangi amal usaha. Walaupun terlihat kecil, amal usaha ini adalah potensi yang besar. Harus betul-betul kita manfaatkan untuk kepentingan dakwah dan kelangsungan persyarikatan,” pesannya.

Komunikasi yang Baik

Wakil Ketua PDM yang membidangi MPKSDI, LP-UMKM dan LSBO ini memberikan penegasan bahwa ketiga penguatan itu akan mudah selesai dengan komunikasi yang baik.

“Intinya adalah silaturrahim atau saling berkunjung. Dengan begitu akan terjalin komunikasi dan terbangun ikatan emosional yang baik,” tegasnya.

Imam juga berpesan, musyawarah cabang ini berjalan dengan gembira, lancar dan damai.

“Dengan membawa semangat Bukit Cinta, saya berharap Musycab Loceret ini menjadi Musyawarah Cabang yang romantis,” ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

“Akan saya usulkan kepada PDM untuk memberikan reward kepada PCM Loceret dengan kategori Musycab paling romantis,” imbuhnya yang langsung disetujui pesera Musycab.

Ketua PCM Cium Ketua PCA

Pleno musyawarah dibagi menjadi dua forum. Musycab Muhammadiyah yang didampingi Imam Fanani dan Abdul Kholiq. Musycab Aisyiyah didampingi Hj Umi Nisai dan Umi Anjar Rohmatin SPdI. Jalannya musyawarah cukup tenang. Sesekali terdengar suara tertawa bersama sebagai tanda bahwa tidak ada yang anget pada musyawarah ini.

Selepas duhur pun proses musyawarah dan pemilihan pimpinan telah usai, dan tibalah saat pleno laporan hasil pemilihan. Secara bergantian, panitia pemilihan PCM dan PCA membacakan hasilnya.

Dan ternyata spirit Bukit Cinta merasuk ke hati musyawirin. Hal ini terbukti dari hasil pemilihan yang diumumkan oleh panlih menyatakan bahwa Ketua PCM Loceret periode 2022-2027 adalah Nurul Furqon. Sedangkan Ketua PCA Loceret periode 2022-2027 adalah Sulistyowati, yang tidak lain adalah istri dari Nurul Furqon.

Kala menyampaikan sambutannya pada penutupan, Nurul Furqon memanggil Ketua PCA untuk ikut mendampinginya di depan. Pak Nurul langsung memeluk Bu Sulis dan mencium keningnya. Adegan ini disambut tepuk tangan bahagia musyawirin.

Melihat peristiwa itu, Umi Mahmudah pun sempat meneteskan air mata. Dia mengaku haru dan bangga melihat kemesraan pasangan ketua PCM dan PCA ini.

“Saya teringat dengan Pak Haedar Nashir dan Bu Siti Noordjannah. Semoga ini adalah titik balik kebangkitan persyarikatan di Kecamatan Loceret,” harapnya. (*)

Penulis Imam Fanani. Editor Sugiran.

Exit mobile version