Lukisan Damar Kurung Siswa Spemutu Raih Prestasi

Karina Syifa Nuur Callysta dengan lukisan damar kurung karyanya (Bening Satria PD/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lukisan damar kurung siswa SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik Jawa Timur Karina Syifa Nuur Callysta berhasil meraih prestasi menjadi 7 karya terbaik dalam lomba melukis damar kurung Dekranasda Fest 2023, Sabtu (26/8/2023).

Siswa yang duduk di kelas VIII ini membuat lukisan damar kurung dengan tema Pasar Bandeng dalam event kolaborasi antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gresik, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, PT Smelting Gresik serta Gresmall Gresik .

Kegiatan yang digelar di di Atrium Gresmall Jl Kalimantan GKB Gresik ini, panitia menobatkan lukisan damar kurung karya siswa Spemutu masuk 7 besar pilihan dewan juri.

Juri Lomba Muhammad Anhar Kusnaeni, ketika diwawancarai kontributor PWMU.CO menerangkan penetapan karya terbaik sesuai kesepakatan panitia. Jumlah total peserta melukis damar kurung SD dan SMP sebanyak 50 orang dan ditetapkan 7 karya terbaik.

“Aspek penilaiannya meliputi kesesuaian tema, estetika, dan kreatifitas. Melukis damar kurung juga harus sesuai dengan pakem seperti tanda titik tiga menandakan interaksi berbicara, daun menandakan aktivitas di luar ruangan dan tirai menandakan aktivitas dalam ruangan,” jelas Penggiat Komunitas Gerakan Satu Rumah Satu Damar Kurung ini.

Budaya Lokal

Karina, sapaan akrabnya, ketika ditemui kontributor PWMU.CO sesaat dinobatkan oleh panitia, menjelaskan sangat bersyukur dan berterima kasih atas support yang diberikan oleh guru Spemutu dan kedua orangtuanya

“Saya pilih tema Pasar Bandeng karena masuk budaya lokal khas Kabupaten Gresik dan juga bandeng merupakan komoditas unggulan, sehingga tradisi ini merupakan momen ikonik masyarakat Gresik,” tuturnya.

Senada dengan putrinya, orangtua Karina Yossi Arisandi juga bersyukur atas prestasi yang diraih putrinya. “Saya berharap Karina bisa mengambil pelajaran dari kegiatan melukis damar kurung ini, karena anak zaman sekarang kurang sekali pengetahuan tentang tradisi lokal Gresik,” katanya.

Dia berharap, semoga ke depannya ilmu pengetahuannya semakin bertambah,” ujar Karyawati BUMN tersebut. (*)

Penulis Bening Satria Prawita Diharja. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version