Pakai Kostum Adat, Guru MIM 2 Campurejo Ikuti Karnaval

Guru dan siswa MIM 2 Campurejomengikuti kegiatan karnaval dengan memakai kostun adat (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pakai kostum adat, guru MI Muhammadiyah 2 Campurejo Panceng Gresik Jawa Timur mengikuti karnaval, Ahad (27/8/2023).

Sebanyak 15 guru MIlM 2 Campurejo memakai berbagai macam kostum adat di kegiatan tersebut untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupaka negeri beragam budaya dari Sabang sampai Merauke.

Guru kelas II Muzadalifah Uswatun Hasanah, guru bahasa Inggris Nur Lailatul Hikmah, dan gruu ekstra Sunakha  memakai kostum adat Dayak. Moh Ayyub, Sholeh, Tadzkiroh Luthfiyati, dan Kepala Madrasah Ni’matus Sholichah memakai kostum adat Bali.

Muhafiq guru kelas IV memakai kostum adat Jawa, guru kelas III Evi Syafi’ah memakai kostum adat Solo, guru kelas V Nurkhan memakai kostum adat Madura yang lebih di kenal dengan sebutan sakera.

Guru olahraga Abdul Haris Antoni memaki kostum tentara, sedangkan guru kelas I Moh Zamroni dan guru kelas II Ratna Sri Handayani memakai kostum profesi yaitu angkatan laut.

Uswatun Hasanah menyampaikan  pakaian adat mencirikan setiap daerah dan memiliki model, warna, hiasan, serta motif yang unik.

“Perbedaan tersebut muncul karena adanya percampuran budaya asli dengan budaya pendatang yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Muzdalifah. Dia menuturkan, pakaian adat merupakan salah satu bentuk dari identitas dan jati diri sebuah daerah. “Jadi busana ini dikenakan untuk mewakili budaya atau identitas kelompok suku bangsa tertentu,” katanya.

Di Indonesia sendiri, lanjutnya, pakaian adat umumnya digunakan untuk merayakan acara-acara istimewa. Karena geografisnya yang banyak dan kaya akan budaya, setiap provinsi di Indonesia memiliki pakaian adat mereka masing-masing.

Pakaian Adat

Kepala Madrasah Ni’matus Sholichah menjelaskan, dalam kegiatan karnaval desa tahun ini, MIM 2 mengambil tema pakaian adat nusantara.

“Selain memberikan pendidikan kepada siswa baju adat Indonesia itu sangat beragam, juga memberi wawasan kepada masyarakat dan pengunjung agar lebih mengenal berbagai macam corak baju adat Indonesia,” tuturnya.

Sebab selain gurunya, sambungnya, siswa MIM 2 juga memakai kostum adat yang beragam. Kelas VI berkostum adat Bali, kelas V berkostum adat Jawa Timur yaitu Madura, kelas IV berkostum adat Jawa Tengah yaitu pakaian sarjun, kelas IV berkostum adat Solo, dan kelas III berkostum adat Jawa Tengah.

Sepanjang perjalanan para pengunjung menatap tajam barisan dari MIM dengan urutan barisan yang paling depan kelas I-II dengan kostum angkatan laut, diikuti kelas III sampai kelas VI dengan kostum adat nusantara. (*)

Penulis Nurkhan. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version