PWMU.CO – Berbasis proyek, asesmen sumatif tengah semester (STS) kelas IV di SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik bikin dekorasi daun geometri.
Asesmen yang jauh dari model paper and pensil test memberikan kebahagiaan tersendiri bagi siswa. Termasuk bagi Alvino Rizky Ramadhan, siswa kelas IV Isa SD Mugeb.
Usai mengucap salam dan membuka pintu Ruang Bimbingan dan Konseling (BK) dengan semangat, dia langsung menceritakan pengalamannya kepada Sayyidah Nuriyah SPsi, konselor di sana. “Seru cara bikinnya, Ustadzah!” ujarnya sambil menunjukkan tangan kirinya yang bersarung tangan putih.
Ruang BK SD Mugeb memang bukan sekadar berfungsi menangani siswa yang bermasalah. Sebagai sahabat siswa, konselor SD Mugeb biasa mendengar beragam curahan hati maupun cerita pengalaman belajar siswa yang ingin menuangkan perasaan dan pikirannya. Ruang BK pun menjadi tempat aman dan nyaman siswa bercerita.
Sambil mencerna cerita antusias anak laki-laki berusia 10 tahun itu, Sayyidah menanyakan kegiatan proyek apa yang telah Alvino kerjakan pagi itu sampai perlu mengenakan sarung tangan pengaman. “Membuat dekorasi pakai stik es krim, menempelnya pakai lem g,” jawab anak sulung dari dua bersaudara itu.
Cara Membuat
Bocah yang hobi menyetel speaker ini lantas menguraikan alat dan bahan yang digunakan pada proyek berkelompok kali ini. “Stik es krim, lem g, gunting, cutter, sama kertas cetakan (pola) daun,” terangnya. Satu yang lupa dia sebutkan ialah sarung tangan yang masih menyelimuti tangannya.
Masih dengan antusias, Alvino menceritakan, dia bersama kelompoknya mampu menyelesaikan pertama. Adapun keenam kelompok lainnya masih proses menempel. “Cuma kelompokku yang sudah selesai!” ujarnya riang.
Langkah-langkah pembuatannya pun dia jelaskan dengan gamblang. “Tadi membuat, menempel, stik es krim dalam posisi tegak membentuk daun,” ujarnya.
Saat inilah menurutnya perlu kerja sama yang baik, ada yang bagian mengelem, ada yang bagian memegangi stik es krim, ada pula yang bertugas menggunting stik eskrim sesuai ukuran pola.
Stik es krim tersebut memang ditempelkan mengikuti pola tulang daun yang sudah dicetak pada selembar kertas. “Setelah (stik es krim) ditempel semua di kertas, kertas polanya digunting,” sambungnya.
Saat ditanya tingkat kesulitan proyek tersebut, ia menilai secara keseluruhan tergolong agak susah. “Karena suka ambruk (stik es krimnya saat proses penempelan). Sudah dibantu (diperkuat) lem Uhu, nggak seberapa lengket. Dilem g juga,” imbuh Alvino.
Baca sambungan di halaman 2: Nilai yang Dipelajari