PWMU.CO – Keren, itulah kata yang cocok untuk Bunga Rachmi Dewi, siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran yang berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz al-Qur’an selama hampir sebulan.
Bunga, panggilan akrabnya, mengaku telah selesai setoran 30 juz pada 24 September 2023. “Saya dapat menyelesaikan setoran 30 juz selama hampir satu bulan,” katanya.
Bunga merasa sangat bersyukur dan bahagia, karena dalam kegiatan daurah tahfizh angkatan 21 ini dia bisa menyetorkan ziyadah 30 juz.
“Bagi saya ini bukan akhir dari perjuangan untuk menghafal al-Qur’an. Tapi justru menjadi titik awal saya untuk membawa nama al-Qur’an dalam kehidupan selanjutnya,” ucapnya.
Namun di balik itu semua, Bunga mengaku ada sedikit rasa takut karena belum bisa menjaga hafalan al-Qur’an. “Apalagi terkadang muncul rasa malas untuk murajaah. Sebab murajaah itu tidak semudah dengan hafalan ziyadah,” terangnya.
Motivasi dan Tantangan Menghafal Al-Qur’an
Bunga mengaku, motivasi terbesarnya dalam menghafal al-Qur’an adalah orang tua. “Tentu karena dukungan orang tua, terlebih lagi motivasi dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi. Karena saya ingin berusaha membahagiakan kedua orang tua,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, menghafal al-Qur’an tidaklah mudah. “Banyak sekali hambatan ketika menghafal al-Qur’an. Mulai dari yang tidak pernah sabar harus lebih sabar, harus tetap istiqomah, menjaga agar tidak iri dengan orang lain,” jelasnya.
Beberapa hambatan yang lebih umum lagi menurutnya ketika bertemu ayat-ayat yang susah untuk dihafalkan. “Dan itu bukan karena ayatnya yang sulit. Tetapi kita yang harus bisa introspeksi diri, kesalahan apa yang membuat susah dalam menghafalkan ayat tersebut,” ujarnya.
Kepada PWMU.CO, ayah dari Bunga Rachmi Dewi yakni Lukman Hakim merasa bangga atas prestasi yang diraih putrinya.
“Syukur Alhamdulillaah. Terharu dan bahagia banget tentunya. Tidak nyangka anak kami mampu menyelesaikan setoran 30 juz nya di Daurah yang Ke-21 ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sebagai orang tua tentunya selalu memberikan motivasi atau arahan-arahan kepada anaknya.
“Bahwasanya barang siapa yang mau menghafal al-Qur’an akan mendapatkan kedudukan tertinggi dalam pandangan Allah dan hidupnya akan selalu diberkahi oleh Allah,” tuturnya.
Dia juga berdoa, semoga Pondok Pesantren Karangasem semakin maju. “Semoga di progam tahfidz ini anak-anak semakin mencintai al-Qur’an, dan di daurah selanjutnya bisa melahirkan hafidz-hafidzah semakin banyak, serta bisa menjadi ahlul Qur’an semua,” pungkasnya. (*)
Reporter Wahidul Qohar Editor Nely Izzatul