Nobar Tegar (tapi) Banjir Air Mata 

Guru, karyawan, murid, dan wali murid TK Aisyiyah 5 Kota Probolinggo beserta PCA dan PDA Kota Probolinggo foto bersama. (Riska Kurnia Hariyadi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Nobar Tegar, rombongan TK Aisyiyah V Kota Probolinggo banjir air mata. Memperingati Milad Ke-104, TK Aisyiyah 5 Kota Probolinggo nonton bareng (nobar) di Bioskop Cultural Great dan Vital (CGV) Jalan Basuki Rahmat Mangunharjo. 

Nobar pada pukul 09.00-11.00 WIB ini memborong tiket sejumlah 250. Baik murid, orang tua, guru, karyawan, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo mengikutinya. Alhasil, mereka nobar di dua studio, yaitu studio 2 dan 4. 

Kepala TK Aisyiyah 5 Siti Umaimah MPd menuturkan, dengan nobar film Tegar ini pihaknya berharap para wali murid mendapatkan ilmu bagaimana memberikan dukungan kepada anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 

“Tegar adalah kisah dari anak penyandang disabilitas yang selama 10 tahun dikurung oleh orang tuanya dan sangat ingin bersekolah,” terangnya. 

Perjuangan tegar untuk sekolah di tengah segala keterbatasan yang dimiliki membuat penonton menitikkan air mata. “Tegar yang terlahir tanpa tangan dan hanya memiliki satu kaki membuktikan jika tidak ada yang mustahil selama kita mau berusaha,” tegas Siti Umaimah. 

Baca sambungan di halaman 2: Film Inklusi

Rombongan TK Aisyiyah 5 Kota Probolinggo foto bersama di depan Bioskop CGV usai nonton tegar (Riska Kurnia Hariyadi/PWMU.CO)

Film Inklusi

Eka Ameylia, salah satu guru TK Aisyiyah 5, mengaku sangat tertarik ketika sekolah menginformasikan agenda nobar itu. “Film tegar memiliki kisah yang sederhana namun memiliki kesan dan pesan moral yang sangat mendalam,” kenangnya. 

Menurutnya, film ini mampu membawa inklusi ke dalam film sehingga dapat memperlihatkan, anak disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. 

Banyak orang tua yang matanya sembab usai menonton film Tegar. Demikian juga dengan Aulia Besti Agustina, wali murid dari Ghumaisa Kelompok A2. Dia menilai, “Film Tegar memiliki kisah yang mendalam. Alur filmnya ringan namun bisa diterima anak-anak dengan baik.” 

“Pesan dan kesan pada film ini, anak-anak disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk mendapat pendidikan. Dari film ini bisa kita ambil hikmahnya, pentingnya peran keluarga terutama ibu sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi anak,” tambahnya, Sabtu (23/9/2023). 

Dia menegaskan, “Allah sebaik-baik pemberi kesempurnaan. Maka mari selalu perbanyak syukur. Niscaya Allah SWT akan menambah nikmat kita.” (*)

Penulis Riska Kurnia Hariyadi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version