PWMU.CO – Silaturrahim selalu memberi kejutan bagi siapa saja yang ikhlas melakukannya. Demikian juga yang dialami penulis, saat bersilaturrahim di Sendangagung. Silaturahmi itu telah mengantarkan kami berjumpa dengan M Dawam Saleh, Pengasuh Pondok Pesantren Al Islah Sendangagung Paciran Lamongan, (27/6)
Usai sholat Ashar berjamaah penulis berkesempatan berbincang santai tentang banyak hal terkait kondisi bangsa dan anak bangsa. Dawam juga tidak lupa berbagi puisi-puisi hasil karya terbarunya.
PUJI SYUKUR
Puji syukur pada-Mu ya Allah
Engkau telah gelar kemenangan kebenaran
Ja’alhaq wa zahaqol bathil
Telah Engkau sungkurkan si arogan munkar
ke jurang kekalahan pemilihan demokrasi
Setelah melewati terjal-terjal jutaan takbir
Setelah mendengar jutaan jeritan tak terperi
Tapi syukur kami masih digelayuti takut dan khawatir
Karena bunga-bunga masih merebak
Bunga-bunga ketaksadaran dan kekufuran
Bunga-bunga kegagalpahaman
Bunga-bunga pengkhianatan dan kemunafikan
Bunga-bunga kerakusan harta jabatan
Pintu-pintu destruksi pun masih terbuka lebar
Pintu-pintu penjajahan ekonomi asing
Pintu-pintu kebangkitan komunisme dan atheisme
Pintu-pintu kerusakan moral dan penistaan agama
Pintu-pintu pemutarbalikan fakta dan tipuan media
Sendangagung, 1 Mei 2017
SERBA DAHSYAT
Bermula dari ketakberadaban bacot yang dahsyat
Penggusuran-penggusuran rakyat jelata yang dahsyat
Arogansi sikap dan korupsi yang dahsyat
Pembelaan kapekaaan dan rezim penguasa yang dahsyat
Tipuan media-media kaya yang dahsyat
Pembelaan muslim liberal keminter keblinger yang dahsyat
Dukungan muslim abangan rakus dunia yang dahsyat
Dukungan atheis komunis yang dahsyat
Dukungan penjajah ekonomi asing yang dahsyat
Kebodohan dan kelemahan RI satu yang dahsyat
Tergelarlah aksi bela Islam satu dua tiga empat yang dahsyat
Kesabaran dan kerumunan mereka yang dahsyat
Penguasa dan para pembelanya gagal faham secara dahsyat
Sendangagung, 2 April 2017
GARUDA DICAPLOK NAGA
Garuda tak lagi berjaya berkuasa
Dicaplok dirakus naga-naga
Banteng sang penjagapun sujud di depan naga
Petruk duduk ditampuk singgasana
Oh! Betapa dahsyat malapetaka menimpa
Di manakah para pendawa kini berada?
Sendangagung, 27 Maret 2017
Lebaran Kupat
Kupat adalah perilaku empat
Lebar, lebur, labur, luber
Lebar berarti khatamkan ibadah sebulan penuh|
Lebur berarti terampuni segala dosa, salah-salah pun luruh
Labur berarti segala amal bertabur putih
Luber berarti pahala melimpah penuh seluruh.
Sendangagung, 2 syawal 1438.
Puisi Lawan Kriminalisasi
Habib riziq si pemberani bernyali besi
Mengobrak abrik segala munkar pengkhianat negeri
Pengkhianat sejati penjual aset-aset negeri
Pengkhianat sejati sipenanam benih-beni PKI
Si pengkhianat sejati islamophobi
Si pengkhianat sejati sirakus materi duniawi
Bagai maling teriak maling si pengkhianat sejati
Segala alasan dituduhkan dan dicari cari
Agar Habib dikriminalisasi
Si Khattat dengan dahsyat didzalimi
Tanpa kesalahan yang diteliti atau diselidiki
Dibui tanpa diurusi
Demikian si Buni Yani
Dengan dahsyat didzalimi
Amien Rais sang tokoh reformasi
Gigih melawan kedzaliman dan islamophobi
KPK pun bersekutu dgn pengkhianat negeri
Mencari-cari karakter asasinasi
Pacira, 14 juni 2017.
Dari kumpulan puisi “Menggugat” KH M Dawam Saleh (Uzlifah)
Discussion about this post