IPM SMA Muhi Ajak Lansia Membatik Shibori

IPM SMA Muhi
Anak-anak SMA Muhi dan Lansia menunjukkan batik karya mereka. (Yusron/PWMU.CO)

PWMU.CO– IPM SMA Muhi (SMA Muhammadiyah 1) Yogyakarta menyelenggarakan Buntara Asmaraloka di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werda (panti jompo) Pakem, Sleman, Ahad (15/10/2023).

 Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB diikuti 40 lansia penghuni panti jompo. Hadir dalam acara ini 15 pengurus IPM SMA Muhi dan tiga guru pembimbing.

Buntara Asmaraloka merupakan program kerja bakti sosial kemanusiaan IPM SMA Muhi. Buntara Asmaraloka memiliki arti berbagi kasih sayang kepada sesama.

Bakti sosial menghibur penghuni panti jompo Tresna Werda Pakem. Para lansia dihibur dengan membuat sapu tangan batik shibori.

Shibori adalah teknik pewarnaan kain yang memanfaatkan ikatan dan celupan untuk membuat motif pada kain yang populer di Jepang. Proses pembuatannya sama dengan pewarnaan tie dye dengan teknik ikat dan celup.

Para lansia dengan sabar dibimbing untuk mengikat kain menggunakan karet, mencelupkan kain ke dalam beberapa warna, dan menjemur kain setelah pewarnaan. Ada beberapa motif shibori yang diaplikasikan dalam kegiatan ini.

Di antaranya teknik kanoko atau motif lingkaran, itajime atau motif kotak-kotak, dan kumo atau menyerupai jaring laba-laba.

Setelah kain batik shibori selesai dijemur, para peserta kemudian diajak foto bersama dengan karya batik yang sudah dibuatnya.

Para lansia juga diajak bernyanyi bersama dan menikmati hidangan snack pagi. Sebelum kegiatan selesai, IPM SMA Muhi menyempatkan diri untuk mengunjungi kamar-kamar tempat para lansia menginap.

Beberapa lansia menangis karena dijenguk anak-anak IPM SMA Muhi. Mereka juga berharap kegiatan ini diadakan kembali pada waktu mendatang.

Guru pembimbing SMA Muhi Syadah Khusniawati SKomI MSi menjelaskan, bakti sosial antar warga yang dilakukan oleh siswa sekolah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, rasa saling peduli siswa kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran tangan.

”Kegiatan ini mendidik siswa mempunyai nilai saling peduli, mewujudkan rasa bersama, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan. Peserta bakti sosial akan mendapatkan banyak ilmu pelajaran, terutama pada lingkungan masyarakat. Sebagai manusia memiliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan,” katanya.

Penulis Yusron Ardi Darmawan  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version