Lima Amanat Ketua PDM Lamongan untuk PCM PCA dan PCNA Modo

Lima Amanat disampaikan Ketua PDM Lamongan Drs H Shodikin MPd saat pengukuhan PCM PCA dan PCNA Modo (Jundi/PWMU.CO)
Lima Amanat disampaikan Ketua PDM Lamongan Drs H Shodikin MPd saat pengukuhan PCM PCA dan PCNA Modo (Jundi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lima amanat disampaikan Ketua PDM Lamongan Drs H Shodikin MPd pada Pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Modo periode 2022-2027 dan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Modo periode 2022-2026.

Acara digelar di Halaman Klinik Muhammadiyah Modo, Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan, Jawa Timur hari Ahad (15/10/2023).

Mulai pukul 06.30 WIB, terlihat warga Muhammadiyah Modo sudah berdatangan. Sekitar 1400 orang mulai memadati halaman klinik yang direncanakan tahun 2024 akan beroperasi ini.

Acara dimeriahkan parade drumband dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan kreasi seni dari pelajar-pelajar Muhammadiyah.

Ketua PCM Modo Drs Ali Shodiqin meminta support dari PDM Lamongan, mudah-mudahan segera dapat mengoperasionalkan Klinik Muhammadiyah Modo yang berada di Dusun Guwo Desa Yungyang ini pada tahun depan.

“Karena ini menjadi perioritas utama dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah Modo pada periode 2022-2027,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Shodikin berpesan, agar setelah dikukuhkan, para pimpinan harus segera tandang (melakukan kerja).

Lima Amanat Pengukuhan

Pria kelahiran dari Modo ini menjelaskan, ada lima hal yang harus diperhatikan setelah dikukuhkan.

Pertama, konsolidasi hati yaitu melembutkan hati kemudian memperbaiki hubungan dengan cara berkolaborasi (memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyyah), karena Muhammadiyah bekerja untuk perdamaian dan kemaslahatan masyarakat.

“Kedua, harus bangga berMuhammadiyah dan berAisyiyah, karena trust (kepercayaan) masyarakat terhadap Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sangat tinggi bisa menjadi modal pergerakan,” ucapnya.

Ketiga, lanjut Shodikin, konsolidasi pikiran dan program bersama pemerintah terus ditingkatkan. ‘Muhammadiyah harus bisa bekerja sama dengan semua golongan masyarakat,” ujarnya.

Keempat, memperluas jamaah melalui masjid. “Nafas dan branding Muhammadiyah adalah masjid. Jika pengurus Muhammadiyah tidak aktif di masjid, maka Muhammadiyah akan berakhir dengan menggunakan istilah billahitaufiq wal hidayah,” katanya.

Kelima, jihad ekonomi (ekonomi untuk warga Muhammadiyah dan non Muhammadiyah).

“Dengan pembangunan SPBU di Tuban dan kandang ayam di Babat bertujuan untuk membangun ekonomi umat, memberikan pendidikan warga Muhammadiyah untuk jihad ekonomi dengan berinvestasi jangka panjang,” pungkasnya (*)

Penulis Suyanto Editor Nely Izzatul

Exit mobile version