Pelatihan PPDB dengan Brand Image, Lakukan Ini jika Ingin Siswa Berdatangan

Peserta pelatihan PPDB PDM Kota Probolinggo. (Ulul Albab)

PWMU.CO – Pelatihan PPDB dengan brand image digelar Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) PDM Kota Probolinggo di Gedung Dakwah, Sabtu (4/11/2023).

Acara dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Drs. R. Ach. Mahfud, M. Si., Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Probolinggo Samsul Arifin, M.Pd., Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF Khoirul Fatah, M.Pd., Bendahara Majelis Dikdasmen dan PNF Abdul Rozi, M.Pd., Plt Kepala MTs Muhammadiyah 1 Probolinggo sekaligus Kepala MI Muhammadiyah 1 Probolinggo Hanafi, M.Pd.

Acara yang dihadiri 40 guru yang tergabung dalam kepanitiaan inti PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Drs. R. Ach. Mahfud, M. Si.

Mengawali paparan, Mahfud sapaan akrabnya, mengatakan, masyarakat Probolinggo menginginkan pendidikan yang berkualitas, karena itulah pelatihan ini ditujukan untuk mengoptimalkan hal tersebut.

Pelatihan PPDB dengan brand image ini bisa menjadi solusi atas keterbatasan strategi dan menjawab kebutuhan panitia PPDB untuk peningkatan jumlah siswa baru. “Bersama kita taklukkan dunia,” katanya disambut tepuk tangan peserta.

Sambutan sekaligus membuka acara pelatihan oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Probolinggo Samsul Arifin, M. Pd.

Dia mengatakan, ketika ada calon wali murid bertanya tentang keunggulan sekolah, harapannya adalah jangan memberikan jawaban sederhana, melainkan dipersiapkan konsep dan rencana yang matang agar lembaga pendidikan AUM bisa menjadi pilihan utama.

Masuk ke dalam sesi penyampaian materi yang pertama oleh Plt Kepala MTs Muhammadiyah 1 Probolinggo sekaligus Kepala MI Muhammadiyah 1 Probolinggo Hanafi M. Pd

Dia menceritakan perjalanan MI Muhammadiyah 1 sebelum namanya menjadi sebesar sekarang. Di awal usahanya membesarkan nama MIM 1 tentu bukanlah hal mudah.

Pertama dia lakukan adalah mencari permasalahan yang ada di dalam. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi menjadi tantangan tersendiri bagi Hanafi untuk bisa mengimbanginya.

Karena itu dia mengusahakan agar MIM 1 bisa memiliki pembelajaran berbasis IT, bermodalkan pinjam dana koperasi Kemenag Kabupaten Probolinggo dan atas bantuan Mahfud, akhirnya saat itu MIM 1 yang belum banyak dikenal orang itu berhasil memiliki 7 komputer dan berkembang hingga sekarang menjadi salah satu sekolah yang banyak diminati.

Akhir pemaparannya dia memberikan closing statement bahwa dalam memajukan sekolah jangan sampai memiliki sifat seperti semut, karena tidak ada sekolah yang hebat dan berkualitas tanpa dipimpin oleh kepala sekolah yang luar biasa.

Tidak ada pembelajaran yang menarik tanpa ada guru yang berkompeten dan tidak akan ada pelayanan berkualitas tanpa ada tim sekolah yang kompak.

“Jangan ada guru yang nongkrong saat pembelajaran berlangsung, kepala sekolah harus mampu memberikan contoh, guru pun juga harus memberikan contoh karena guru adalah hidden curiculum bagi siswa.” pungkasnya.

Penyampaian materi dilanjutkan Mahfud. Dia menjelaskan, strategi PPDB dengan Brand Image harus diawali dengan lead to lead.

Mengutip pendapat pakar branding, Subiakto Priosoedarsono bahwa brand tidak hanya logo, tidak hanya nama, tapi nama sama dengan makna.
Kemudian secara bergantian peserta pelatihan dari seluruh sekolah Muhammadiyah menjelaskan strategi pelaksanaan dan perencanaan PPDB tahun pelajaran 2024/2025.

Sesi presentasi ini yang diharapkan menjadi bukti para peserta telah memahami bagaimana memberikan strategi yang baik bagi para calon murid dan wali murid.

Akhir pelatihan PPDB setelah semua peserta menjelaskan strategi pelaksanaan dan perencanaan PPDB tahun pelajaran 2024/2025, Mahfud memberikan tanggapannya.

Menurutnya, tuntutan globalisasi mendorong dunia pendidikan untuk melakukan inovasi terus menerus dengan tetap menjamin fleksibelitas dalam implementasinya.

“Menghadapi era revolusi industri 4.0, dunia pendidikan harus terus berbenah. Berbagai terobosan harus dilakukan, mulai dari manajemen tata sekolah, sumber daya manusia, praktik pendidikan dan pembelajaran, kesiapan fasilitas dan sarana penunjang seperti gedung, laboratorium, lapangan olahraga, sarana kesehatan,” katanya.

Penulis Ulul Albab Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version