Jepang dan Indonesia Saling Melengkapi
Nakagome menyatakan ia datang dari Konjen Jepang yang ada di Surabaya.
“Konjen Jepang adalah salah satu kantor yang mewakili Jepang di Indonesia. Jadi pemerintah Jepang membangun beberapa kantor di Indonesia, ada di Jakarta, Sumatera, Surabaya. Tujuannya yaitu untuk memperdekat masyarakat Jepang dan masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa Jepang dan Indonesia memiliki kerja sama di antaranya adalah di bidang perikanan dan pelestarian laut. Kerja sama ini memerlukan dukungan dari generasi muda.
“Saya berharap Jepang dan Indonesia bisa saling melengkapi untuk mewujudkan impian masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu Konjen Jepang dalam kesempatan itu ingin memperkenalkan budaya Jepang dan memberikan informasi scholarship yang disediakan jepang untuk Indonesia.
“Ada banyak beasiswa mulai dari SMA, S1, S2, S3. Sekarang ada banyak jalur, bagi generasi Indonesia untuk melanjutkan studi di Jepang. Kami berharap generasi muda Indonesia memanfaatkan kesempatan itu,” imbuhnya.
Sementara itu Muchamad Zinuri juga berkesempatan menyampaikan terkait beasiswa yang diberikan oleh Jepang.
“Terima kasih kepada bapak ibu guru yang sudah menerima kunjungan kami. Alhamdulillah saya dulu berkesempatan mendapatkan beasiswa,” ucapnya.
Zinuri menuturkan bahwa pemerintah Jepang memberikan beasiswa secara cuma-cuma untuk semua jurusan dan semua jenjang mulai dari SMA hingga program doktoral, bahkan beasiswa khusus untuk guru.
“Jadi adik-adik yang mau beasiswa silakan dipersiapkan dengan baik,” tuturnya.
Zinuri menambahkan meskipun di Jepang kebanyakan beasiswa untuk kuliah dengan bahasa pengantar bahasa Jepang, namun ada juga beasiswa dengan bahasa pengantar full bahasa Inggris.
Ia pun menampilkan video yang memperlihatkan vlog salah satu peraih beasiswa Jepang dari Indonesia untuk memberikan gambaran sekilas tentang aktivitas pelajar Indonesia yang meraih beasiswa di sana.
Jenis Huruf Jepang
Pada kesempatan berikutnya Nakagome melanjutkan memperkenalkan budaya Jepang, yaitu terkait bahasa.
Nakagome menjelaskan bahwa dalam bahasa Jepang, ada tiga jenis huruf yaitu hiragana, katakana, dan kanji.
“Katanya siswa di sini belajar Mandarin ya? Mandarin itu pakai huruf kanji. Orang Jepang juga kesulitan menghafal kanji awalnya, jadi orang Jepang menyederhanakan kanji,” ucapnya.
Ia menambahkan hirakana dikembangkan di Jepang, karena fungsinya untuk menghubungkan kanji. Adapun katakana itu digunakan untuk menuliskan kata dari luar negeri, misalnya dari Indonesia.
“Shodo adalah mata pelajaran yang diajarkan di Jepang. Sho adalah tulisan dan do adalah jalan,” terangnya.
Namun demikian, menurut Nakagome, orang Jepang suka menggunakan kata do untuk mengartikan kesenian.
“Shodo adalah salah satu kesenian untuk mengasah kemampuan menulis,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni