Makna Layar Perahu dalam Logo Musyda Pemuda Muhammadiyah Situbondo

PWMU.CO – Layar perahu menjadi bagian dari logo Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-5 Pemuda Muhammadiyah Situbondo.

Penggagas pembuatan logo ini ialah Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Situbondo Ferdian Rizki Andriansyah SKom. Dia mencetuskan ide tersebut sehari setelah Rapimda, Senin (6/11/2023).

Kemudian, dia menugaskan panitia pemilihan (Panlih) untuk membuat logo. Panlih mempercayakan kepada Andi Lukman Faizal SPd untuk pembuatan logo musyda ini. Andi adalah salah satu anggota Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Besuki dan menjabat Wakil Ketua Bidang Seni Budaya dan Olahraga (SBO).

Dihubungi PWMU.CO pada Sabtu (11/11/2023), Ketua Panitia Musyda Ke-5 Pemuda Muhammadiyah Situbondo Ali Imron menjelaskan filosofi logo tersebut. “Lambang Pemuda Muhammadiyah setangkai kuncup melati memiliki arti kemakmuran, religiusitas, kemuliaan, keberanian dalam berpikir, berbuat dan bertanggungjawab serta kekuatan dan kedalaman ilmu pengetahuan,” terangnya.

Layar perahu melambangkan Kabupaten Situbondo merupakan Kota Bahari dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur. “Serta ada gulungan ombak yang berarti gerakan Pemuda yang konsisten. Ombak laut akan melakukan hal yang sama sepanjang masa dan tidak akan pernah berhenti sesaat pun dan siap menerjang apapun di hadapannya,” lanjutnya.

Sedangkan logo semangka diartikan aksi solidaritas terhadap Palestina. Lima sinar Muhammadiyah, kata Ali Imron, menunjukkan tekad dan semangat warga Muhammadiyah dalam memperjuangkan Islam. “Terutama Pemuda Muhammadiyah Situbondo untuk menyukseskan Musyda ke-5,” imbuhnya.

Ketua PDPM Kabupaten Situbondo Nisan SPd menyampaikan, musyda ini bertema Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Situbondo. “Pemuda Muhammadiyah yang harus berperan serta dapat memadukan perbedaan yang ada di dalamnya agar dapat memajukan kabupaten Situbondo tercinta ini lebih baik lagi,” tuturnya.

Musyda berlangsung di Aula Sido Muncul 1, Jalan Raya Pasir Putih No.87 Bungatan, Pandansari, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023). (*)

Penulis Pandu Anom Nayaka Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version