IPM Masifkan Ranting di Sekolah Non Muhammadiyah dan Rancang IPM SD

IPM masifkan ranting di sekolah non Muhammadiyah diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jatim Nafis Zamani A.
Nafis Zamani: IPM masifkan ranting di sekolah non Muhammadiyah (Fatma Melani Putri/PWMU.CO)

PWMU.CO – IPM masifkan ranting di sekolah non Muhammadiyah diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jatim Nafis Zamani A.

Nafis Zamani menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Musyawarah Wilayah (Musywil) XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jatim, Sabtu (16/12/2023). Musywil XXIII IPM Jatim digelar di Lapangan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Gresik Jawa Timur.

Acara yang bertema “IPM Terdepan, Inklusif Berkemajuan” ini dihadiri oleh ratusan kader IPM dari berbagai daerah dan bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan organisasi dan meningkatkan kualitas kaderisasi.

Nafis juga menyampaikan apresiasinya terhadap progresifitas yang telah dicapai oleh kader IPM Jatim. Dia menjelaskan bahwa IPM Jatim mengundang adik-adik dengan jas kuning, bibit-bibit unggul dari IPM ranting tingkat SD maupun MI.

“Meskipun masih perlu penataan secara struktural, saya secara khusus mengapresiasi langkah positif teman-teman yang telah membuat kemajuan signifikan,” ujarnya.

“Gerakan kita bagaimana itu bisa memasifkan kaderisasi kita. Memang kemarin banyak usulan apalagi IPM di tingkat ranting non sekolah Muhammadiyah sudah ada beberapa terjadi di zaman sebelum-sebelumnya dan hal ini perlu dimasifkan lagi,” paparnya.

Dia juga menyoroti keberadaan IPM di tingkat SD, khususnya melibatkan Tapak Suci dan Hizbul Wathan. Nafis menekankan perlunya meningkatkan kehadiran IPM di sekolah dasar sebagai langkah untuk memasifkan kaderisasi.

“Dari hal ini kenapa Tapak Suci dan Hizbul Wathan (HW) di SD, kenapa IPM tidak ada di sana. Nah ini yang perlu dimasifkan bersama-sama,” tegasnya.

Tak hanya itu, Nafis menegaskan pentingnya tidak hanya menjadikan IPM sebagai formalitas semata.

“Jangan hanya formalitas. Tetapi bagaimana melakukan transfer kaderisasi di sana lebih massif lagi berkelanjutan. Inilah yang perlu kita teruskan bersama,” ungkapnya penuh semangat. (*)

Penulis Fatma Melani Putri. Editor Sugiran.

Exit mobile version