Tangis Haru Mengiringi Pelepasan Lima Mahasiswa Umsida Usai Magang di PWMU.CO

Dari kiri Ario Khairul Habib, Muchammad Jiddan Azhar, Mohammad Nurfatoni, Sugeng Purwanto, Istiqomah, Fatma Melani Putri, Nabilla Amira Firdausi, dan Bocca Della Verita ketika foto bersama dalam penyerahan vandel dari Prodi Ikom FBHIS Umsida untuk PWMU.CO. Tangis Haru Mengiringi Pelepasan Lima Mahasiswa Ilmu Komunikasi Umsida yang Magang di PWMU.CO (Anifatul Asfiyah/PWMU.CO).

PWMU.CO – Tangis haru mengiringi pelepasan lima mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ikom) Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial (FBHIS)  Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsuda), yang magang di PWMU.CO sejak 9 September 2023.

Pelepasan dilaksakanan di Ruang Rapat Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Jalan Kertomenanggal IV No. 1 Surabaya, Kamis (21/12/2023) siang.

Kelima Mahasiwa magang itu ialah Muchammad Jiddan Azhar, Bocca Della Verita, Nabilla Amira Firdausi, Ario Khairul Habib, dan Fatma Melani Putri di jemput oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Istiqomah M MedKom.

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni. Fatoni, sapaannya, mengatakan hadirnya mahasiswa magang selama empat bulan ini benar-benar memberikan kontribusi pada media ini terutama pada sisi media sosial.

“Teman-teman ini sudah banyak melakukan pekerjaan yang luar biasa dan bisa mengikuti ritme waktu kerja di PWMU.CO. Berbagai acara juga telah diliput, membuat desain berita hingga malam, membuat konten video yang perlu konsultasi dahulu ke saya, bahkan bisa hingga malam baru terbit, karena ada salah sedikit pada titik dan koma, jadi perlu dibetulkan,” ucapnya.

Fatoni berpesan dengan selesainya magang di PWMU.CO semua yang telah didapat mampu menjadi bekal dan Ilmu yang bermanfaat di masa yang akan datang dan dapat mengerti sekaligus memahami dunia kerja. “Anda juga dapat terus berkontribusi sebagai relawan di PWMU.CO,” harapnya.

Wakil Pemimpin Redaksi Sugeng Purwanto menyampaikan kualitas lima mahasiswa magang menurutnya sudah luar biasa, karena mampu mengikuti ukuran kerja seorang wartawan, Sugeng mengatakan pada umumnya seorang wartawan diperlukan untuk menulis cepat dan dikejar oleh deadline dan kelima mahasiswa tersebut sudah teruji untuk melakukan itu.

“Contoh itu ketika liputan terakhir debat capres, hari itu ada sekian banyak produksi berita. Itu bagi saya ujian wartawan ya di situ, ternyata cukup tangguh dan kuat. Kalau semua mahasiswa Ilmu Komunikasi Umsida kaya begini, uh bagus-bagus, hebat-hebat,” imbuhnya.

Sekertasis Redaksi PWMU.CO Anifatul Asfiyah menambahkan ia menyukai daya juang kelima mahasiswa yang telah dilakukan selama melakukan magang. Menurutnya mereka cukup tangguh menghadapi editor killer, sapaan lekat untuk Fatoni dan SGP, sapaan Sugeng Purwanto.

“Alhamdulillah mereka kuat, mereka hebat, saya terkagum-kagum juga. Nanti takutnya penerusnya tidak seperti mereka, tapi semoga dapat yang lebih baik dari mereka. Sukses selalu untuk kalian,” ucap Anifa.

Baca sambungan di halaman 2: Kesan Disertai Tangis

Kelima mahasiswa magang ketika mendpatkan bingkisan kenangan-kenangan dari PWMU.CO, Kamis (21/12/2023) siang. Tangis Haru Mengiringi Pelepasan Lima Mahasiswa Ilmu Komunikasi Umsida yang Magang di PWMU.CO (Anifatul Asfiyah/PWMU.CO).

Kesan Disertai Tangis

Lima mahasiswa tersebut juga mengatakan kesan dan ungkapan terima kasihnya. Ario mengatakan magang di PWMU.CO memberikan banyak pengalaman. Ia juga meminta maaf bila ada kesalahan baik secara tersirat maupun tersurat.

“Saya berharap PWMU.CO dapat terus menjadi media yang selalu menebarkan syiar-syiar Muhammadiyah, terima kasih sekali lagi kepada PWMU.CO, pak Fatoni, pak Sugeng, bu Anifa dan seluru kontributor dan editor lainya,” ucapnya.

Kemudian Jiddan mengatakan ucapan terima kasih dan menyampaikan permohonan maaf. Ia mengatakan selama berkontribusi di PWMU.CO banyak mendapatkan hal baru. Jiddan juga memuji etos kerja pemimpin redaksi.

“Yang membuat saya kagum adalah etos kerja Pak Fatoni, di mana-mana bisa ngedit dan menerbitkan berita, tidak kenal waktu entah itu pagi, siang dan malam. Yang terpenting terima kasih untuk semuanya,” ujar Jiddan.

Selanjutnya Nabilla juga mengatakan ungkapannya sembari tersedu-sedu. “Saya ingin berterima kasih kepada semuanya, terutama pada Pak Fatoni. Meskipun kadang dalam pembuatan konten banyak yang perlu direvisi hingga membuat saya mangkel, tapi hal itu justru membuat saya semakin berkembang,” ucap dia.

Suasana pelepasan lima mahasiswa ilkom Umsida (Anifatul Asfiyah/PWMU.CO)

Sementara itu, Fatma menyampaikan selama empat bulan, ia mengaku senang karena apa yang telah ia kerjakan mengenai konten berita dengan dubbing suaranya, mampu membuat orang lain mengapresiasinya.

“Dulu itu saya sempat tidak percaya diri sama suara saya, tapi dengan arahan dan pembetulan dari Pak Fatoni membuat saya mengapresiasi juga suara saya sendiri,” ucap Fatma.

Ungkapan terakhir disampaikan oleh Bocca yang terus mengusap air matanya sepanjang acara berlangsung. Bocca menyampaikan jika ia merasakan perkembangan saat melakukan magang di sini.

“Mungkin dapat dikatakan memang berat melakukan tugas-tugas, tapi karena pada dasarnya saya suka menulis, jadi saya dapat melalui itu semua dan melakukannya dengan selesai. Selain itu saya juga banyak mendapatkan banyak hal baru, yang dari awal saya tidak tahu, oh sekarang jadi tahu,” ungkap Bocca.

Setelah itu, ucapan penutupan disampaikan oleh Istiqomah, sang dosen pembimbing mereka. Ia menyamapaikan ungkapan terima kasih kepada PWMU.CO dan berharap agar hubungan magang ini tidak hanya terhenti di sini.

“Ke depan kami berharap agar PWMU.CO dapat kembali menerima mahasiswa ilmu komunikasi Umsida untuk terus bekerja sama dalam rangka melaksanakan kegiatan magang ini. Terima kasih sekali lagi kepada Pak Fatoni, Pak Sugeng, Bu Anifa, dan teman-teman berlima, serta seluruh Dewan Redaksi PWMU.CO,” ujarnya. Menurutnya, baru kali pertama ini pelepasan mahasiswa magang Ilkom diiringi tangis haru. Menurutnya, ini menunjukkan ada hubungan kekeluargaan yang mendalam.

Acara ditutup dengan pemberian cenderamata kepada PWMU.CO dan sebaliknya. (*)

Penulis Ario Khairul Habib Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version