Empat Kunci Muhasabah

Tangkapan layar live streaming YouTube kajian ba’da Maghrib Muhasabah Akhir Tahun 2023 oleh Muchamad Arifin SAg MAg

PWMU.CO – Beragam cara dilakukan untuk menandakan berakhirnya tahun 2023 dan menyambut datangnya tahun 2024. Di antaranya adalah melakukan muhasabah.

Hal inilah yang dilakukan oleh jamaah Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya pada Kajian Bakda Maghrib, Ahad (31/12/2023) dengan mendatangkan narasumber Jetua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin SAg MAg.

Arifin menyampaikan pentingnya muhasabah sebagai salah satu cara untuk memperbaiki hati, melatih, menyucikan, dan membersihkannya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan,” ucapnya membacakan terjemah dari al-Hasyr 18.

Ia juga menjelaskan urgensi muhasabah juga pernah dinyatakan oleh salah satu sahabat Nabi yang sangat populer yaitu Umar bin khattab. Dia pernah mengatakan: hisablah diri kalian sebelum kalian di-hisab, itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang genting pada hari kiamat.

Oleh karena itu Arifin memaparkan empat kunci dalam bermuhasabah. “Yang pertama, kita harus ingat bahwa hidup di dunia ini senantiasa dalam pengawasan allah,” terangnya. Ia lantas menukil Ali imran: 5. ‘Sesungguhnya bagi allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.’

“Yang kedua, kita harus senantiasa menyadari bahwa Kepada allah lah kita akan kembali,” tuturnya. Untuk menguatkan pernyataannya itu, ia kembali menukil sebuah ayat; ‘Maka apakah kamu mengira, bahwa kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?’ (al-Mukminun 115).

Adapun kunci muhasabah yang ketiga menurut Arifin ialah menyiapkan bekal untuk kembali (bekal yang dibawa ketika mati). Ia menjelaskan bahwa di antara bekal ketika hidup yang akan sangat bermanfaat ketika seseorang sudah meninggal ialah berinfak di jalan Allah. Hal itu ia sarikan dari Surat Ali Imran 134.

Dan yang keempat yaitu jadilah manusia yang bermanfaat. Dia mengutip sabda Rasulullah: “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.” (*)

Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version