Paskibra SMAM 6 Karangasem Rebut Piala LKPBB Jenggala Tingkat Nasional

Tim Paskibra SMAM 6 Karangasem merebut 4 Piala LKPBB Jenggala Tingkat Nasional (Luluk Mursyidah/PWMU.CO)
Tim Paskibra SMAM 6 Karangasem merebut 4 Piala LKPBB Jenggala Tingkat Nasional (Luluk Mursyidah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Paskibra SMAM 6 Karangasem Paciran Lamongan Jawa Timur merebut 4 piala dalam Lomba Kreasi Peraturan Baris Berbaris (LKPBB) Jenggala tingkat nasional, Ahad (28/1/2024).

Empat Piala tersebut adalah Piala Juara 1 Best Administrasi, Juara 2 Mula, Juara 2 Kontingen, dan Piala bergilir Best Administrasi.

Penyelenggara Lomba Kreasi Peraturan Baris Berbaris (LKPBB) ini adalah SMA Negeri 3 Sidoarjo Jawa Timur. Dengan tujuan untuk mewujudkan generasi Indonesia yang bermental kuat, disiplin, dan berprestasi.

Wakil Kesiswaan SMA Muhammadiyah 6 (SMAM 6) Karangasem Paciran Lamongan, Luluk Mursyidah SPd menyampaikan alasan keikutsertaan tim sekolahnya. “Sekolah kami memiliki program ekstrakurikuler, sehingga ikut dalam ajang kompetisi ini,” ujarnya.

Menurutnya, ajang tersebut memberikan kesempatan bagi para siswa yang tergabung dalam tim Komando Pasukan SMAMusix (Kopasix) sebutan tim Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMAM 6 untuk menunjukkan bakat dan mengasah kemampuan mereka dalam ajang LKBB Tingkat Nasional.

Tim Kopasix terdiri dari 13 orang anggota. Untuk siswa kelas X berjumlah 12 orang siswa. Sedangkan yang 1 orang siswa duduk di kelas XI. Mereka adalah Arjuna Tri Anggara, Naufal Nugraha, Moh Haidar As Tsaqif, Muhammad Endy Ferdiansyah, Noval Candra Pratama, Ze Ghoza Lee Al Khawarizmi, Muhammad Wildan Alif Fathoni, M Dzulqornain Al Kahfi, Ahmad Haidar Asy’ari, Maula Nafis Zulkarnain, Ahmad Faruq Mushthofa, Muhammad Syawaliyano, Fernando, dan Shuhaib Firhat Muiz.

Pembimbing Tim Kopasix, Kurniawan Willy Yanto menyampaikan resep kesuksesan timnya.

“Di balik prestasi yang diraih, ada kerja keras yang luar biasa dari seluruh anggota tim. Mereka harus terus latihan setiap pulang sekolah. Tidak cukup siang hari, latihan itu dilanjutkan lagi pada malam harinya setelah shalat Isya dan makan malam,” ulasnya.

Ia menuturkan dengan kerja keras, akhirnya mereka pulang membawa hasil terbaik. Meskipun ada satu siswa, Ze Ghoza Lee Al Khawarizmi. Dia sebagai penjuru kelompok yang sempat mengalami cidera kaki saat bermain futsal.

Rizmi panggilan akrabnya mengatakan futsal dan Paskibra ini adalah hobi yang ia gemari.

“Jadi apapun keadaannya, saya harus tetap berjuang. Walaupun kaki saya cidera, karena bermain futsal. Saya harus tetap tampil maksimal untuk mendapat hasil yang terbaik,” ungkapnya. (*)

Penulis Taufiqur Rohman Editor Nely Izzatul

Exit mobile version