Besuk Sungai, Nasyiah Siliragung Membuat Ecobrik

Zahrotul Janahdan peserta Besuk Sungai membuat ecobrik di Kalibaru (Fela Layyin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Besuk Sungai, Nasyiah Siliragung membuat ecobrik untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Sungai Kalibaru, Banyuwangi, Rabu (21/2/2024). 

Dalam kegiatan yang dikemas dengan nama ‘Besuk Sungai’ ini Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Anak Muda Eco Bineka Blambangan (Among) dan Orspala SMK Models. 

Ketua PCNA Siliragung Fela Layyin menjelaskan acara Besuk Sungai ini bukan sekadar membesuk sungai tetapi membersihkan sungai dari sampah yang berserakan dan menempel di pohon bambu sekitar Kalibaru. 

“Sampah plastik yang berhasil kita kumpulkan kemudian dicuci bersih untuk selanjutnya dibikin ecobrik (batu bata ramah lingkungan). Peserta kegiatan Besuk Sungai wajib membawa botol plastik bekas dan gunting sebagai alat membuat ecobrik,” ujarnya.

Sebelum kegiatan Besuk Sungai dimulai, peserta dibagi menjadi enam kelompok dengan tiga anggota. Tujuannya agar memudahkan dalam koordinasi. Kelompok pertama bertugas mengumpulkan sampah, kelompok kedua memilah hasil sampah dan mencuci bersih sampah plastic. Kelompok jketiga dan keempat memotong kecil-kecil sampah plastic. Dan kelompok kelima dan keenam memasukkan potongan sampah plastik dalam botol.

Pembuatan Ecobrik ini dipandu oleh Zahrotul Janah SKom MM, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim Bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB). 

Menurut Zahro, sapaannya, ecobrick adalah salah satu solusi mengatasi sampah plastik dengan memasukkan ke dalam sebuah botol hingga padat. Pemanfaatannya beragam, bahkan bisa jadi pengganti batu bata.

Dia menerangkan, ecobrick ini dikhususkan untuk sampah plastik yang berada di tengah aliran sungai saat surut. “Kami mengambil peran dalam mencegah sampah plastik tidak sampai ke laut,” ujarnya.

Cara membuatnya, lanjutnya, juga cukup mudah yaitu dengan memotong-motong sampah plastik yang bersih. Pemotongan ini dimaksudkan agar plastik dapat memenuhi dan memadati ruang botol plastik dengan maksimal. Plastik adalah bahan yang sulit terurai hingga puluhan bahkan ratusan tahun.

Zahro berpesan di HPSN ini semoga kita semakin peduli terhadap lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan mulai menerapkan gaya hidup minim sampah plastik. (*)

Penulis Fela Layyin Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version