Ramadhan Penghulunya Semua Bulan

Suwono saat menyampaikan Kultum Ramadhan penghulunya semua bulan kepada jamaah Masjid At-Taqwa Pandan Kembiritan Genteng Banyuwangi Jawa Timur (Taufiqur Rohman/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ramadhan merupakan penghulunya semua bulan. Hal ini disampaikan Suwono saat mengisi Kuliah tujuh menit (kultum) di Masjid At-Taqwa Pandan Kembiritan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (13/3/2024).

Kultum ini dilaksanakan saat jeda antara shalat tarawih dengan shalat witir. Diikuti oleh jamaah Masjid At-Taqwa Pandan. Hingga di malam yang ke-4 Ramadhan ini mereka masih tetap istikamah mengikuti shalat Tarawih. Jamaah laki-laki menempati ruang tengah dan sisi teras kanan. Sedangkan untuk jamaah perempuan menempati serambi dan sisi kiri masjid.

Di awal Kultumnya, Suwono mengajak jamaah untuk kontemplasi (merenung diri) selagi berada di bulan Ramadhan ini. “Di samping itu kita tetap mencari cara yang baik untuk menghadapi hidup ini,” ajaknya.

Selanjutnya dia membacakan satu ayat al-Quran Surat al-Baqarah ayat 183. Di ayat ini dijelaskan perintah Allah terkait kewajiban menjalankan ibadah puasa.

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana puasa itu telah diwajibkan kepada umat sebelum engkau. Agar engkau bertakwa,” jelasnya.

Setelah itu dia menjelaskan pahala amal di bulan ini tidak sama dengan pahala di bulan lain. Artinya pahalanya dilipatgandakan oleh Allah. “Maka tidaklah salah, jika dikatakan Ramadhan merupakan penghulunya semua bulan. Ramadhan bulan bulan suci yang menjadi penghulunya semua bulan yang ada,” tegasnya.

Di samping itu, katanya, Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan oleh umat Islam. Meskipun di dalamnya terdapat perintah kewajiban menjalankan ibadah puasa yang memerlukan kekuatan fisik.

Namun semua itu tidak menghalangi seorang muslim untuk melaksanakan puasa. Di tengah-tengah menjalani aktivitas kesehariannya. Bagaimana tidak? tanyanya retoris. Amalan seorang muslim di bulan ini, balasan pahalanya menjadi berlipat ganda.

“Justru, fisik dan nonfisik berpadu, sehingga menumbuhkan ghirah dan kenikmatan. Karena mampu menjalankan perintah Allah. Semua itu dilakukannya benar-benar untuk mencari keridhaan Allah semata,” ulasnya.

Menutup Kultumnya, Suwono mendoakan jamaah. “Semoga dengan melakukan ibadah puasa ini mampu menjadikan diri sebagai orang yang bertakwa,” doanya. (*)

Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version