Urgensi Baitul Arqam dan Penguatan Kader Muhammadiyah

Urgensi Baitul Arqam
Fathurrahim Syuhadi, kiri, mengisi Baitul Arqam Karyawan RSML. (Alfain/PWMU.CO)

PWMU.CO – Urgensi Baitul Arqam dan penguatan kader Muhammadiyah dibahas oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi MM.

Dia membahas masalah itu dalam acara Baitul Arqam Karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) yang dilaksanakan di Aula Masjid Asy-Syifa’ RSML, Kamis (14/3/2024).

Fathurrahim Syuhadi menjelaskan, perkaderan Baitul Arqam (BA) satu komponen dalam Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), menjadi wajib dilaksanakan di berbagai amal usaha.

Dia menegaskan, Baitul Arqam syarat wajib yang harus diikuti oleh karyawan AUMKes untuk meningkatkan jenjang karier, dan menjadi peneguhan pemahaman ideologi Muhammadiyah.

Ketua Kwarwil Hizbul Wathan Jatim ini menambahkan, kader Muhammadiyah adalah tenaga inti penggerak persyarikatan yang memiliki totalitas jiwa, sikap, pemikiran, wawasan, kepribadian, dan keahlian sebagai pelaku atau subjek dakwah Muhammadiyah di segala lapangan kehidupan.

Oleh karena itu, kata Ustadz Rahim, setelah mengikuti kegiatan Baitul Arqam Karyawan RSML ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas karyawan RSML serta muncul ghirah peserta untuk mengimplementasikan visi dan tujuan Muhammadiyah.

“Visi adalah pernyataan cita-cita di masa depan. Sedangkan misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dilakukan. Misi dibuat untuk mempermudah pencapaian visi,” jelasnya.

Dia menjelaskan,  visi keislaman Muhammadiyah termanifestasi dalam prinsip amar makruf nahi munkar dalam pengertian luas dan misi utama Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya.

“Maksud dan tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar benarnya,” ujar penulis produktif ini.

Masyarakat Islam yang sebenarnya, kata dia, artinya terwujudnya nilai dan ajaran Islam ke dalam sendi kehidupan mulai sosial, politik, ekonomi.

Terakhir Rahim mengutip firman Allah surat an-Nisa ayat 9

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

”Inilah urgensi Muhammadiyah mengadakan Baitul Arqam,” tandasnya.

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version