Ketua PWM Jatim: Kader Muhammadiyah Waspadai Tiga Hal Ini

Dr dr Sukadiono MM menyampaikan sambutan Baitul Arqam Tapak Suci Pimda 06 Surabaya. (Muriyono/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM menyampaikan tiga hal yang harus diwaspadai oleh kader Muhammadiyah dalam membuka acara Baitul Arqam Tapak Suci Pimda 06 Surabaya, Ahad (24/3/2024).

Acara yang berlangsung di Auditorium At Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) ini dihadiri sekitar 562 undangan yang terdiri dari kader Tapak Suci Pimda 06, segenap Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Surabaya, Majelis, Lembaga dan Biro PDM Kota Surabaya, serta Pimpinan Cabang dan beberapa Kepala Sekolah.

Dokter Suko sapaan akrabnya membuka sambutannya dengan mengapresiasi kegiatan BA ini luar biasa karena banyak yang hadir penuh antusias.

“Beberapa acara Baitul Arqam yang diadakan oleh Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) kali ini pesertanya sangat banyak dan narasumber yang hebat-hebat,” tuturnya disambut aplouse meriah memenuhi auditorium At Tauhid Tower.

Lebih lanjut acara yang bertajuk Meneguhkan Jiwa dan Raga dalam Ghirah Tapak Suci Putera Muhammadiyah memotivasi bahwa ideologi Muhammadiyah jangan sampai luntur oleh kader Muhammadiyah karena akan terjadi tiga hal yang harus diwaspadai.

Pertama kerapuhan ideologi Muhammadiyah. Jika rapuh, maka membuat loyalitas terhadap Muhammadiyah lemah. Bahkan ada ungkapan yang seharusnya Sami’na wa atho’na (mendengar dan melaksanakan) berubah menjadi Sami’na wa asoina (mendengar tapi tidak dilaksanakan).

Dr dr Sukadiono MM (tengah) saat menerima jaket Tapak Suci. (Muriyono/PWMU.CO)

Kedua pergeseran ideologi Muhammadiyah. Masalah ini bisa terjadi pada siapapun bahkan kader yang aktif di persyarikatan tetapi menimba ilmu di luar atau bukan paham Muhammadiyah. Ketiga yang harus kita waspadai adalah pembangkangan Muhammadiyah.

“Jangan sampai kita bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah namun juga menjelek-jelekan persyarikatan. Bahkan tidak menjaga nama baik persyarikatan atau lembaga tempat kita bekerja,” ujarnya.  

Mengakhiri sambutannya, dr Suko berpesan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid (pembaruan tentang pokok ajaran Islam) yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah.

Dengan kegiatan Baitul Arqam ini diharapkan lahir kader-kader Muhammadiyah yang militan, tulus ikhlas dan tangguh dalam berjuang menegakkan agama Islam sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam quran surat Ali Imron 104:

 وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

“Semoga tetap semangat berhikmat di persyarikatan Muhammadiyah dengan tidak menduakan Muhammadiyah dan semoga kita menjadi orang yang beruntung baik di dunia maupun akhirat,” tegas Rektor UM Surabaya ini.

Dalam kegiatan tersebut, tokoh Muhammadiyah yang hadir diantaranya Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya M Djemadi MPdI bersama Sekretaris Umum Catur Anang Hutoyo, Ketua panitia Imam Sapari SHI MPdI.

Hadir pula ketua Umum Tapak Suci Pinwil Prof Dr Ir Sasmito Djati MSc IPU ASEAN Eng PUa Ketum Pimwil 02 Jatim, ketua Pimda 06 Surabaya Drs Mahfud Pua, serta segenap narasumber. (*)

Penulis Muriyono. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version