Pesan Sekretaris MTT PWM Jatim untuk Pemuda Muhammadiyah Godog

Dian Berkah saat memberikan kajian menjelang berbuka di Desa Godog (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pesan Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Dian Berkah SHI MHI kepada Pemuda Muhammadiyah Godog.

Pesan itu disampaikan dalam kultumnya setelah shalat tarawih di Pondok Al Falah Godog Laren Lamongan, Ahad (24/3/2024).

Mengawali kultumnya Founder Waris Center ini menekankan perintah puasa. “Kenapa kita diperintahkan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan, karena supaya kita menjadi penghuni surga,” ujarnya.

Maka, katanya, kita harus berjuang melaksanakan amalan kebaikan di bulan ramadhan ini. Dia menuturkan puasa yang dilaksanakan selama satu bulan ini, kalau diteliti maka ada dua bagian waktunya.

“Ada waktu siang hari, kita diperintahkan untuk berpuasa dengan menahan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa, dan melaksanakan amalan-amalan kebaikan, serta menjalankan perintah-perintah Allah Swt. Karena itu adalah bagian dari ibadah,” tutur Praktisi Lembaga Keuangan Syariah ini.

Namun, lanjutnya, ada orang ketika melakukan puasa yang hanya menahan makan dan haus aja, namun meninggalkan sholat atau amalan-amalan kebaikan. Itu namanya  berpuasa hanya dibuat main-main dan tidak menjaga amalan kebaikan.

“Setelah selesai siang, kemudian masuk waktu maghrib. Pada waktu itu ada amalan malam. Amalan malam pertama yaitu berbuka puasa,” kata Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) ini.

Tapi yang diperhatikan ketika berbuka, sambunya, adalah melakukan berbuka sesuai hadist Nabi Muhammad SAW. Nabi ketika berbuka selalu diawali dengan makan kurma, kalau tidak ada kurma, maka diganti dengan minum air putih.

“Setelah kita berbuka puasa maka kita berdoa

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Saat itulah kita diberi kesehatan oleh Allah Swt, karena puasa Itu sebenernya penyembuhan amaliah,” tutur Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lazizmu Jawa Timur ini.

Setalah berbuka maka dilanjutkan dengan shalat maghrib, kemudian sholat Isya. “Pada waktu itulah ada amalan malam yaitu qiyamul ramadhan. Tolong dijaga betul untuk shalat qiyamul Ramadhan ini supaya kita menjadi penghuni surga,” tutur Kepala Prodi Perbankan Syariah UM Surabaya ini.

Setelah waktu malam, tibalah waktu pagi yaitu waktu sahur. “Kita disuruh makan. Itu Allah SWT sadar betul ketika memberikan perintah puasa, makanya kita disuruh makan sahur. Karena kata Nabi Muhammad SAW makan sahur itu barokah.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari)

“Maka ketika ada yang tanya, dimana waktu makan yang barokah maka jawabannya ketika ketika makan sahur,” ujarnya dihadapan jamaah shalat tarawih di Pondok Al Falah Godog.

Namun yang perlu diperhatikan, jangan makan sahur ketika pukul 12 atau jam 1 malam, gara-gara begadang dan takut tidak bisa bangun. Karena mengakhirkan sahur adalah lebih baik. Oleh karena itu, dia mengajak untuk menjaga puasa dan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan ini.

“Insyaallah kita akan mendapatkan kebaikan kalau kita melakukan amalan kebaikan. Saya bisa seperti ini karena dekat dengan Allah SWT. Maka kita harus dekat dengan Allah SWT,” katanya.

Dia berharap, mudah-mudahan kita menjadi anak anak yang shaleh, tanggung jawab dan peduli dengan orang lain dan semoga kita istiqomah di jalan dakwah dan menjadi penghuni surga. (*)

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version