Talkshow Kajian Ramadan PDNA Trenggalek: Perempuan, Kamu Istimewa!

Ketua PDNA Trenggalek Denok Ayu Adila saat memberi sambutan (Rizka Ayu Fitrianingsih/PWMU.CO)

PWMU.CO – Talkshow Kajian Ramadan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah, Kabupaten Trenggalek bertema“Perempuan, Kamu Istimewa! Perjalanan Spiritual dari Masa ke Masa” digelar , di Gedung Bhawarasa Trenggalek,Sabtu (23/03/2024).

Kegiatan yang merupakan salah satu program pimpinan dari bidang dakwah ini dihadiri 60 peserta yang merupakan kaum perempuan. Mereka berasal dari organisasi otonom Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek. 

Ada tiga pemateri yang hadir. Yaitu Nurul Mawaridah MPd (Anggota Departemen Pendidikan dan Penelitian Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jatim), Imrokatul Mujayanah SPdI (Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Trenggalek dan Ami Ike Galuh Candra K, AmdKep (ibu rumah tangga, marbot Masjid Al-Furqon Trenggalek, owner bisnis kuliner Jamur Mantan).

Talkshow dibuka oleh Denok Ayu Adila SPd, Ketua PDNA Trenggalek. Dia menjelaskan tema kegiatan. Menurutnya tema itu sebagai wujud penguat bagi para perempuan yang saat ini sering sekali merasakan segala gundah kegalauan yang tak menentu. 

“Merasa bahwa perempuan yang selalu memiliki kelemahan dan tak berdaya untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Padahal jika kita sadari dan percaya pada potensi yang kita miliki, maka tidak ada yang gagal untuk kita wujudkan dari dalam diri kita,” ujarnya.

Denok menambahkan, perjalanan spiritual merupakan proses yang ditempuh sepanjang hayat. Sebab akal dan perilaku manusia terus mengalami perubahan dan dinamika di sepanjang hidupnya. 

“Begitupun perjalanan spiritual bagi perempuan. Sejak zaman Nabi hingga hari ini, perempuan justru lekat sekali dengan nilai-nilai spiritual. Tidak hanya bagaimana cara kita beragama, tetapi lebih dari itu. Kelekatan dan keterhubungan dengan alam, dengan sesama manusia, juga dengan lingkungan sekitar,” katanya.

Peserta TalkShow Kajian Ramadan PDNA Trenggalek.(Rizka Ayu Fitrianingsih/PWMU.CO)

Hal itu menurutnya terwujud dari perilaku keseharian yang sudah dicontohkan oleh para perempuan di zaman NabiSAW. “Kita, sebagai perempuan yang hidup di masa kini, bertugas untuk melanjutkan warisan kebaikan tersebut lalu kembali mewariskannya kepada generasi penerus kita. Sehingga, kebaikan-kebaikan dari masa ke masa itu tidak terputus dan terus terhubung hingga nantinya,” tuturnya. 

Pada akhir sambutannya Denok memberikan penguatan kepada seluruh peserta agar benih-benih spiritual bisa ditumbuhkan melalui kegiatan talkshow ini. “Jadi, kita perempuan dapat menguatkan spiritualitas dengan keistimewaan serta potensi yang ada di diri kita,” jelasnya. 

“Kita ingin mengajak peserta sama-sama menyadari, bahwa perjalanan spiritual ini adalah perjalanan yang muaranya nanti adalah menuju pada keimanan yang paripurna, dan keberadaan kita di tengah-tengah masyarakat ini menjadi oaseyang menyejukkan dengan peran dakwah kita yaitu amar makruf nahi munkar. Mengajak untuk terus berbuat kebaikan, dan mampu memberikan kebermanfaatan untuk orang disekitar kita,” urainya.

“Tetaplah menjadi perempuan yang istimewa dengan segala karya, potensi, dan ilmu yang dimiliki yang terus dan mampu untuk dikembangkan, menjadi teladan yang baik untuk generasi ke depan. Seperti lambang Nasyiatul Aisyiyah yang tetap tumbuh dan merendah, menyejukkan persyarikatan Muhamammadiyah dalam ladang dakwah perjuangan,” tegas dia. (*)

Penulis Rizka Ayu Fitrianingsih Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version