Lima Kebiasaan saat Ramadhan yang Harus Dipertahankan

Wakil Ketua PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi saat memberikan materi lima kebiasaan saat Ramadhan yang harus dipertahankan di kehidupan sehari-hari, Kamis (28/3/2024) (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)
Wakil Ketua PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi saat memberikan materi lima kebiasaan saat Ramadhan yang harus dipertahankan di kehidupan sehari-hari, Kamis (28/3/2024) (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lima kebiasaan saat Ramadhan harus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Fathurrahim Syuhadi MM pada acara Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim.

Kegiatan ini diadakan Drumband Surya Chandra (DSC) SMP Muhammadiyah 25 Pondok Modern Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (28/3/2024) di halaman Pesantren.

Menurut Rohim (sapaan akrabnya) ada lima  kebiasaan yang harus dipertahanan dalam kehidupan sehari hari pada saat kita melaksanakan ibadah Ramadhan. Pertama adalah Meningkatkan Ibadah Kepada Allah SWT.

“Puasa Ramadhan selama sebulan penuh setidaknya memotivasi diri kita untuk lebih meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT sesuai dengan kemampuan kita masing masing berdasarkan al-Quran dan Hadits,” ujarnya.

Kemudian, Rohim mengutip Qs Adz-Dzaariyaat ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.

Kedua, Meningkat ketakwaan kepada Allah SWT. Menurutnya, puasa ramadhan selama sebulan penuh setidaknya memotivasi diri kita untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

“Semua itu kita jalani agar kita menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa,” ujarnya.

Dia pun mengutip Qs Ali Imron ayat 102

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”.

Ketiga, biasa melakukan kebaikan. “Puasa Ramadhan selama sebulan penuh setidaknya memotivasi diri kita untuk berbuat baik, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar penulis produktif ini.

Menurutnya, puasa ramadhan saatnya menanam kebaikan dengan berlomba-lomba dalam kebaikan. Seperti dalam QS al Baqarah ayat 148

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ أَيْنَ مَا تَكُونُوا۟ يَأْتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Bersabar dan Perkuat Filantropi

Keempat, biasa berbuat sabar. “Puasa ramadhan menjadi cermin diri untuk tidak pongah pada kekuatan yang kita miliki, sekaligus tidak rendah diri dengan keterbatasan,” kata ustadz Rohim.

Lanjutnya, Ibadah puasa melahirkan komitmen yang kuat untuk bertahan dari segala godaan hawa nafsu. Manusia dilatih untuk jujur pada dirinya sendiri. Selalu sabar dalam kehidupan sehari hari. 

Seperti Qs al Baqarah ayat 153.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”

Kelima, biasa melakukan kegiatan filantropi. “Puasa Ramadhan mengajarkan kepekaan sosial. Melalui lapar dan dahaga mendatangkan kepedulian kepada fakir miskin yang hidup serba kekurangan, dan kelaparan,” kata Rohim yang juga Kontributor PWMU.CO Lamongan ini.

Lebih lanjut, kata Ustadz Rohim, kegiatan filantropi yang dilakukan di sini termasuk pembagian santunan kepada fakir miskin, anak yatim, memberikan buka puasa dan makan sahur, pengumpulan dan  penyerahan zakat fitrah maupun zakat maal.

“Kegiatan filantropi untuk saling tolong menolong ini harus terus dipelihara dan digiatkan,” tegasnya.

Lantas Rohim mengutip Qs al Maidah ayat 2

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. (*)

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Nely Izzatul

Exit mobile version