Sempat Ditolak, Kini Muhammadiyah Jadi Cahaya bagi Suku Dayak

Sempat Ditolak, Kini Muhammadiyah Jadi Cahaya bagi Suku Dayak. Mufid Habib Mustofa saat menyampaikan materi di Pesantren Mualaf Kalimantan Selatan (Istimewa/PWMU.CO)
Sempat Ditolak, Kini Muhammadiyah Jadi Cahaya bagi Suku Dayak. Mufid Habib Mustofa saat menyampaikan materi di Pesantren Mualaf Kalimantan Selatan (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sempat ditolak, kini dakwah Muhammadiyah diterima baik dan menjadi cahaya bagi suku dayak.

Hal itu diceritakan Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan, Ustadz Zainuddin, dalam acara Pesantren Mualaf yang diadakan oleh LDK Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jumat (29/3/2024).

Kegiatan dengan tema Syiar Ramadhan 1445 Ramadhan Cerahkan Semesta ini berlangsung di Masjid Ar Rahim Desa Patikalian, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Secara teknis, acara ini dikoordinir oleh LDK PWM Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Zainuddin yang merupakan perintis dakwah Suku Dayak ini mengatakan, dakwah di tempat ini dirintis sejak tahun 2016.

“Sebelum hadirnya Muhammadiyah, warga setempat pada umumnya menganut kepercayaan Kaharingan yang secara identitas dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) ditulis sebagai agama Hindu,” ujarnya.

“Tidak mudah berdakwah di daerah pedalaman ini. Pada awalnya banyak penolakan dari warga setempat. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, kehadiran Muhammadiyah dapat diterima masyarakat,” imbuhnya.

Muhammadiyah Dakwah bil Hal

Lebih lanjut, kata Zainuddin, Muhammadiyah berdakwah dengan aksi nyata yakni dakwah bil hal melalui berbagai kegiatan sosial yang dilakukan. Hal ini menjadi strategi yang tepat sehingga masyarakat akhirnya memeluk Islam.

“Dari total penduduk yang berjumlah sekitar 500 warga, saat ini sudah sekitar 200 warga yang memeluk Islam. Kini Islam tak lagi dianggap sebagai sesuatu yang asing, sebaliknya justru menjadi cahaya bagi suku Dayak,” ucapnya.

Menurutnya, kehadiran Muhammadiyah dengan corak Islam berkemajuannya telah berhasil mentransformasikan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik.

“Oleh karena itu, kegiatan Pesantren Mualaf ini adalah bagian penting dari upaya untuk mencerahkan dan memberdayakan masyarakat,” tuturnya.

Dalam kegiatan Pesantren Mualaf kali ini, LDK PP mengutus dua orang da’i, yakni Mufid Habib Mustofa SE MSi (Bendahara LDK PP) dan Dr Tohirin Sanmiharja SHI MPdI (Wakil Sekretaris LDK PP).

Perjalanan menuju kediaman suku dayak ini ditempuh selama enam jam dari Kota Banjarbaru. Perjalanan menyusuri hutan dan jalan terjal hingga sampai di Masjid Ar Rahim.

Kegiatan Pesantren Mualaf dilaksanakan atas kerjasama LDK PP dengan Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) PP.

Kegiatan yang dilaksanakan sehari penuh ini diikuti 60 orang (laki-laki dan perempuan). Hadir pada kegiatan ini para Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Barabai dan Pengurus LDK PWM Kalimantan Selatan.

Materi yang diberikan meliputi tauhid, Kemuhammadiyahan, ibadah, dan wawasan keislaman, dan lain-lain. Kemudian kegiatan diakhiri dengan shalat tarawih berjamaah dan ceramah ba’da tarawih. (*)

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Nely Izzatul

Exit mobile version