Sharing Sessions Guru Mugeb School, Motivasi Ini yang Disampaikan

Fiqih Risalah saat menyampaikan Sharing Sessions di Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Ichwan Arif/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sharing Sessions guru dan karyawan Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik (Mugeb School) di bawah naungan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik,  Jumat (5/4/2024).

Dalam kegiatan yang diadakan di Masjid Taqwa Spemdalas, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM GKB Fiqih Risalah MA PhD mengatakan guru dan karyawan Mugeb Schools diminta tingkatkan kualitas pelayanan terhadap anak didik.

“Sharing sessionsIni adalah ikhtiar keterbukaan kami,” ucapnya.

Sebagai bentuk ikhtiar keterbukaan itu, katanya, Majelis Dikdasmen telah menyediakan kotak digital untuk kritik dan saran yang bisa dimanfaatkan oleh guru maupun karyawan untuk menyampaikan kritik dan saran untuk majelis.

Namun dia mengingatkan, mengkritik sekeras-kerasnya monggo, tapi tanggung jawab. Maka kami mengharapkan kritik sarannya dalam rangka untuk membangun. “Ini merupakan bagian penting dari terobosan majelis,” tuturnya.

Sekolah kita secara kuantitas besar. “Kami mengharapkan timbal balik. Semampu kami, kami berikan hak jenengan, kewajiban jenengan memberikan pelayanan kepada anak didik,” ungkapnya.

Terkait kotak digital, Fiqih menyatakan hal ini untuk kebaikan dan ingin mencari keberkahan dan akan secara rutin dimusyawarahkan. “Kami berharap bahkan mewajibkan jenengan untuk mengisi, karena akan berpengaruh pada Key Performance Indicator (KPI),” ungkapnya.

Fiqih mengingatkan ketika dikritik agar dijadikan langkah untuk perbaikan. Dia menegaskan empat sekolah Mugeb Schools (SD Muhammadiyah GKB 1 (SD Mugeb), SD Muhammadiyah GKB 2 (Berlian School), SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB, dan SMA Muhammadiyah 10 (Smmaio) GKB akan disamakan semua dalam hal levelnya internasional.

“Sekolah empat ini levelnya internasional, meski pun guru-gurunya jenengan. Sehingga kami minta jenengan untuk meningkatkan literasinya,” ucapnya.

Dia menegaskan hal itu bisa terwujud dimulai dari kemauan guru dalam meningkatkan skillnya. “Bermula dari jenengan dulu. Dan kami menginginkan jenengan semua menjadi brand ambassador sekolah. Sehingga nanti ketika jenengan sudah mampu mengimprovisasi, anak-anak akan merasa beda. Mereka akan memilih sekolah ini karena kualitasnya,” ucapnya.

Dia mengajak di bulan Ramadhan ini semangat ini harus jenengan tumbuhkan. “Mohon masing-masing untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada diri kita dan kepada anak didik kita,” tandasnya. (*)

Penulis Ain Nurwindasari. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version