Khotbah di Kutorejo Pandaan, Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim Sampaikan Materi Ini

Ustadz Aziz Maulana Akhsan Menyampaikan Materi Khutbah Idul Fitri 1445 H di Lapangan Kutorejo Pandaan Sabtu (10/4/2024) (Luqman Wahyudi/PWMU.CO)

Khotbah di Kutorejo Pandaan, Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim Sampaikan Materi Ini; Liputan Idul Fitri 1445 oleh Luqman Wahyudi.

PWMU.CO – Shalat Idul Fitri 1445 yang diselenggarakan di Lapangan Jalan Pahlawan Sunaryo No. 18 Kutorejo, Kecamatan Pandaanm, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur diikuti sekitar 1000 orang warga Muhammadiyah dan simpatisan, Rabu (10/4/2024).

Bertindak sebagai imam dan khatib Aziz Maulana Akhsan SE MSEI, Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim. Dia menyampaikan materi Tiga Pesan Utama Ramadhan.

Ust Aziz sapaan akrabnya menjelaskan mengatakan berakhirnya Ramadhan bukan berarti berakhir pula amalan kita. Berakhirnya Ramadhan bukan berarti kita kembali melaksanakan amalan buruk kita. Seperti diibaratkan oleh Allah dalam firman-Nya Surat an-Nahl ayat 92:

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَاكُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)-mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.”

Ustadz Aziz menjelaskan tentang tiga pesan utama Ramadhan. Pertama pesan moral dalam perbaikan akhlak manusia. Menurutnya bulan Ramadhan adalah bulan tazkiyatun nafs melawan hawa nafsu untuk membentuk akhlakul karimah. 

Karena, mengutip Imam al-Ghazali, manusia mempunyai tiga karakter buruk, yaitu:

“Maka kita harus bisa menghindari ketiga karakter itu dengan menjaga nafsu kita dan memaafkan sesama dan menjadi pribadi yang baik,” tuturnya.

Jmaah shalat Idul Fitri 1445 di Lapangan Kutorejo Pandaan, Sabtu (10/4/2024). Khotbah di Kutorejo Pandaan, Anggota Majelis Tabligh PWM Jatim Sampaikan Materi Ini (Luqman Wahyudi/PWMU.CO)

Pesan Sosial dan Jihad Fisabilillah

Kedua, pesan sosial. Dia menjelaskan, dalam bulan Ramadhan setiap Muslim diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:

فَرَضَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةَ لِلصَّائِمِ مِنْ الَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةَ لِلْمَسَاكِيْنَ

Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan diri orang puasa dari perbuatan sia-sia (al-laghw) dan perkataan kotor (ar-rafats), sekaligus untuk memberi makan orang-orang miskin.

Menurutnya zakat fitrah mempunyai dua hikmah yaitu dapat mensucikan diri bagi orang yang mengeluarkan zakat dan bagi yang menerima sebagai stok logistik dan sumber makanan bagi orang miskin. 

“Kita harus membahagiakan mereka di hari yang fitri ini agar tidak memikirkan apa yang dimakan. Pesan moralnya adalah kita harus peduli sesama, jangan sampai kita tidak bisa tidur karena kekenyangan sementara tetangga kita tidak bisa tidur karena kelaparan,” tutur Ustazd Aziz.

Pesan ketiga adalah jihad fisabilillah. Dia menrangkan, perintah berpuasa dalam al-Baqarah 183 menghadiahkan kita agar menjadi hamba yang bertakwa. Sementara takwa itu harus diperoleh dengan sungguh-sungguh atau jihad. 

“Tentu jihad yang dimaksud berbeda dengan jihad di zaman Rasulullah ketika berperang membawa senjata dengan berhadapan langsung dengan kaum kafir. Tetapi di jaman sekarang kita bisa berjihad memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita untuk berjuang di jalan Allah,” ujarnya.

Guru di SMP Muhammadiyah 15 Surabaya ini memberikan contoh ketika kita diberi potensi sebagai saudagar kaya maka kita bisa berjihad melalui ekonomi. “Apabila kita sebagai seorang legislatif maka kita bisa berjihad untuk membela keadilan. Apabila kita berprofesi sebagai pendidik maka kita bisa berjihad di dunia Pendidikan,” urainya.


“Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan tiga pesan utama Ramadhan dalam kehidupan kita, tidak hanya dalam bulan Ramadhan tetapi sampai di luar Ramadhan. Amin,” dia mengakhiri khutbah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version