Ciri-Ciri Orang yang Bertakwa Hasil Penataran Ramadhan

Arif Maeshawl Nur Jagad saat membacakan khotbah Idul Fitri 1 Syawal 1445 atau 10 April 2024 bertema ciri-ciri orang yang bertakwa di Halaman SDN 6 Kembiritan Genteng Banyuwangi Jawa Timur (Senator Iven/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ciri-ciri orang yang bertakwa menjadi bahasan khotbah Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah oleh Arif Maeshawl Nur Jagad SPd.

Shalat Idul Fitri digelar di Lapangan SD Negeri 6 Pandan Kembiritan Genteng Banyuwangi Jawa Timur, Rabu (10/4/2024).

Pagi hari jamaah Masjid At-Taqwa Pandan dan warga Muhammadiyah Ranting Kembiritan telah berdatangan memadati halaman SD yang terletak di tepi jalan raya itu untuk mengikuti shalat Idul Fitri.

Panitia Idul Fitri telah mempersiapkan tempat, sound system, dan penataan shaf shalat sejak Selasa (9/4/2024) bakda Ashar. Meskipun awalnya ada kekhawatiran akan turun hujan, namun pelaksanaan shalat Idul Fitri hingga khotbah selesai dapat berjalan dengan tertib dan khusyuk.

Mengawali khotbahnya, Arif Maeshawl Nur Jagad mengajak jamaah untuk bersyukur, karena dapat beridulfitri.”Alhamdulillah kita dapat berkumpul di lapangan ini dalam kondisi yang baik,” ujarnya.

Menurutnya beridulfitri merupakan momentum untuk kembali ke takwa. Karena selama satu bulan Ramadhan telah melakukan penataran.

Selanjutnya Mudir Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Hikmah Gambiran Banyuwangi itu mengutip Surat al-Baqarah 183. Di ayat tersebut dijelaskan tujuan akhir orang menjalankan ibadah puasa.

“Tujuannya tidak lain adalah laallakum tattaqun, menjadi orang yang bertakwa,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan apa saja -ciri orang yang bertakwa itu? Menurutnya ciri-ciri tersebut sebagaimana diterangkan di dalam al-Quran Surat Ali Imran 134.

Pertama, orang yang bertakwa itu yang senantiasa berinfak di kala lapang maupun sempit. Kedua, orang yang mampu menahan amarahnya. Ketiga, yang saling memaafkan satu sama lain.

“Dan ayat ini ditutup dengan wallahu yuhibbul muhsinin, Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik,” jelasnya.

Mengakhiri khotbahnya, Ari berpesan kepada jamaah untuk menjadikan momentum bulan Syawal ini untuk saling bermaaf-maafan, seperti halnya perintah pada Ali Imran 134 tersebut.

“Dan jadikanlah Idul Fitri ini sebagai ajang untuk mempertahankan taqwa yang telah diraih pada saat Ramadhan yang lalu,”

Selesai khotbah, panitia menyampaikan perolehan infak dari jamaah sebesar Rp 4.438.000. (*)

Penulis Taufiqur Rohman Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version