Hardiknas, Kepala SD Mudabo Ajak Doakan Ki Hajar dan Kiai Ahmad Dahlan

Upacara Peringatan Hardiknas di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Petugas pengibar bendera oleh guru. (Luluk Hidayah/PWMU.CO)
Upacara Peringatan Hardiknas di SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro. Petugas pengibar bendera oleh guru. (Luluk Hidayah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Hardiknas, Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo), Cebeng Alhudayatul Ustadza berpesan agar seluruh keluarga besar SD Mudabo mendoakan Ki Hajar Dewantara dan KH Ahmad Dahlan.

Hal itu ia amanatkan dalam Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung di di Halaman SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Kamis, (2/5/2024).

Upacara yang dimulai tepat pukul 07.15 WIB ini diikuti peserta kelas 4, 5 dan 6 dengan jumlah 118 siswa serta 20 guru. Berbeda dari biasanya, petugas upacara kali ini melibatkan guru-guru SD Mudabo.

Guru-guru tersebut sangat bersemangat dalam menjalankan tugas dengan baik untuk menginspirasi anak-anak yang menjadi peserta upacara pada pagi itu.

Kepala SD Mudabo, Cebeng Alhudayatul Ustadza mengajak semua warga sekolah untuk mendoakan dan meneladani Bapak Pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara dan KH Ahmad Dahlan.

Pada Hardiknas yang mengangkat tema Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar tersebut, Cebeng mengatakan, pelajar Muhammadiyah layak berbangga karena pendiri Muhammadiyah yakni KH Ahmad Dahlan telah mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah pada tahun 1911, sebelum Muhammadiyah berdiri dan sebelum Indonesia merdeka.

“Mari doakan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara dan KH Ahmad Dahlan, atas kiprah beliau kita bisa menikmati indahnya belajar di bangku sekolah,” tutur Cebeng.

Dia juga membacakan pidato dari Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.

“Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk memimpin gerakan merdeka belajar. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah diupayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” katanya.

Dalam akhir amanatnya, dia berharap kepada setiap pendidik harus memiliki semangat dalam memperjuangkan pendidikan, mencerdaskan generasi penerus bangsa, mencetak generasi emas.

“Perjuangan para pendidik dan juga pelajar masih sangat berat, terutama pembentukan karakter akhlak karimah dalam gempuran media dan teknologi,” katanya menutup amanat. (*)

Penulis Luluk Hidayah Editor Nely Izzatul

Exit mobile version