Sekolah Mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi Satu-satunya di Jawa Timur

Sekolah Mubaligh Muhammadiyah
Wakil Ketua PWM Jatim Dr Muhammad Sholihin ceramah di Wisuda Mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi di Masjid at-Tanwir SMK Muda Genteng. (Taufiqur Rohman/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sekolah Mubaligh Mubalighah Muhammadiyah Banyuwangi menjadi satu-satunya di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSDM di acara Wisuda Mubaligh Mubalighah Muhammadiyah Banyuwangi Angkatan I 2023-2024, Ahad (5/5/2024).

Wisuda itu sekaligus acara Halalbihalal Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Genteng Banyuwangi.  Acara bertempat di Masjid at-Tanwir SMK Muhammadiyah 2 Genteng.

Hadir dalam kegiatan ini jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, PD Aisyiyah, Ortom, PCM Genteng, PCA, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), PRA, Kepala Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), dan warga Muhammadiyah.

Muhammad Sholihin Fanani mengajak bersyukur kepada Allah swt. “Mari bersama-sama mengucapkan, alhamdulillah,” diikuti seluruh jamaah yang hadir.

Dia mengutip perkataan Imam Ahmad, andai tidak ada kalimat thayibah yang lain, maka lafal alhamdulillah ini sudah cukup untuk memuji atas karunia Allah.

Dia memotivasi warga Muhammadiyah yang hadir kurang lebih 3000 orang dengan pesan teruslah berjuang untuk mengembangkan Muhammadiyah ke seluruh masyarakat Banyuwangi, Indonesia, bahkan ke seluruh dunia.

Dia berharap mudah-mudahan Muhammadiyah menjadi alat dan lahan untuk terus berjuang, berkorban, dan berdakwah. Jadikan Muhammadiyah ini sebagai kendaraan terbaik dalam mendakwahkan Islam.

“Setuju mboten (tidak), sepakat tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai kendaraan yang paling tepat dalam ber-Islam dan mengamalkan ajaran Islam,” tanyanya. Hadirin serempak menjawab setuju.

Pria yang pernah menjabat Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu mengucapkan selamat kepada PDM Banyuwangi, khususnya Majelis Tabligh PDM, PCM, PCA, PRM, PRA, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang turut mendukung kegiatan Sekolah Mubaligh Muhammadiyah Banyuwangi yang berlangsung selama enam bulan hingga sampai wisuda ini.

Menurut dia, ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa, memiliki makna yang mendalam dalam beragama dan bermuhammadiyah. Sebab telah lahir mubaligh-mubalighah baru dari Banyuwangi.

“Wajahnya tampak sumringah, cerah menatap masa depan gemilang Muhammadiyah Banyuwangi,” ujarnya.

Dia mengatakan, ini awal tumbuhnya kader mubaligh baru. Di Jawa Timur, baru satu-satunya kegiatan seperti ini. Dia mengapresiasi dengan jempol kanan dan kirinya.

“Enam bulan mengurusi Sekolah Mubaligh Muhammadiyah bukanlah mudah, ya tidak,” tanyanya retoris.

Jika tidak dilandasi dengan semangat juang dan keikhlasan tidak akan terwujud.

“Selamat, karena sudah dapat SK. Jangan merasa puas dulu, karena singkatan SK itu adalah surat keberlangsungan untuk berdakwah,” candanya.

Apakah semuanya siap? Dijawab siap oleh para mubaligh baru.

Menutup pengantarnya Muhammad Sholihin mengingatkan kepada para mubaligh yang baru dilantik dengan sebuah pantun.

Jangan sampai, manuk gelatik cucuke biru.

Mari dilantik terus turu.

Tapi, manuk gelatik cucuke abang

Mari dilantik terus berjuang

Penulis Taufiqur Rohman Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version