Suju Smamio, Siswa Belajar Menjadi Peternak Sapi

Syaira Eka maghfirotin memberikan makan pada ternak sapi (Fitri Dewi Sundari/PWMU.CO)

PWMU.CO – Suju Smamio, siswa Syaira Eka Maghfirotin belajar menjadi peternak sapi di Dusun Kampak Desa Jegrek Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan, Jumat (3/5/2024).

Siswa yang duduk di kelas XI SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Jawa Timur ini merasakan sensasi ketika harus tinggal dengan orangtua asuh Ibu Yanti saat mengikuti Spritual Journey (Suju).

Syaira sapaan akrabnya harus bisa menyesuaikan diri ketika mulai Senin (29/4/2024) harus tinggal di rumah yang berdindingkan batu bata itu.

Syaira bersama temannya Maysa setiap pagi memiliki kebiasaan rutin memberikan makan ternak sapinya. “Setiap pagi kami memberikan makanan sapi berupa rumput gajah dan air. Ya itu kegiatan rutin yang biasanya kami lakukan setelah menjalani shalat subuh berjamaah dan mengaji,” katanya.

Dia menceritakan, setelah membantu ibu membersihkan rumah, merapikan tempat tidur dan sarapan bersama, kami mengurus sapi dengan memberikan makan dan juga minum.

“Jadi awalnya kami agak takut ketika harus masuk ke kandang sapi untuk mengambil rumput yang tersediah di samping kendang dan memberikan minum, tetapi lama kelamaan sudah terbiasa,” ungkapnya.

Awalnya, lanjutnya, kami kaget karena terdengar suara sapi di dalam rumah setelah kami telusuri ternyata di dekat dapur ada kandang sapi setelah dua hari kami mulai terbiasa setiap pagi membantu Ibu memberikan makan dan minum dan akan dilakukan Kembali ketika sore hari.

Syaira mengaku sangat senang mengikuti kegiatan Suju ini. Apalagi mengikuti aktivitas orangtua asuh yang menjadi peternak sapi.

“Ya saya bisa merasakan bagaimana menjadi peternak sapi yang harus menyiapkan dan memberikan makan dan juga minum setiap pagi dan sore intinya kami belajar merawat hewan ternak,” katanya dengan semangat.

Hal serupa juga disampaikan teman Syaira, yakni Maysa. Teman yang satu angkatan dengan Syaira ini mengatakan menjalani rurinitas menjadi peternak sapi. “Jadi tiap hari kami harus mengkuti kegiatan orangtua asuh. Ketika mencari rumput di sawah dan memberikan makan dan minum jadi ya kami harus membantunya,” ucapnya.

Ibu Yanti mengatakan jumlah Sapi yang dimiliki sebanyak 5 ekor namun untuk sekarang tersisa 2 ekor. Untuk kandang ada 1 petak yang berada dibelakang rumah.

“Menjadi peternak sapi sudah saya jalani selama 5 tahun ini. Untuk hasil, biasanya sudah ada pembeli yang datang langsung ke rumah. Kadang juga saat menjelang Idul Adha ada pembeli langsung ke sini,” katanya. (*)

Penulis Fitri Dewi Sundari. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version