Kepala Sekolah Indonesia Den Haag Kunjungi SD Muri

Kepala sekolah
Herman Tahir, paling kanan, bersama Lutfi Arif, tengah, dan Faruk Mahsun, guru SD Muri. (Riza Agustina/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kepala Sekolah Indonesia Den Haag periode 2020-2024 Herman Tahir SPd MPd berkunjung ke SD Muhammadiyah I Giri Kebomas Gresik Jawa Timur, Selasa (28/5/24).

Herman datang sendiri ke SD Muhammadiyah Giri (SD Muri) dengan  petunjuk Google map. Kini dia menjadi Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tana Toraja Sulawesi Selatan.

Saat di Belanda, dia aktif di Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Den Haag.

” Tujuan kemarin mencari inspirasi untuk sekolah Muhammadiyah minoritas di Tana Toraja Sulawesi  Selatan,” katanya.

Dia ingin mencari sesuatu yang berbeda. Dia ingin menggerakkan Muhammadiyah di daerah minoritas .

Di Tana Toraja penduduk muslim kurang dari sepuluh persen. Warga Muhammadiyah juga sedikit. Dia ingin sekolah Muhammadiyah di sana punya keunggulan tahfidh.

”Saya menemukan inspirasi di sini. Sekolah komplek dari PAUD, TK, SD, dan SMP bisa bekerja sama dengan Aisyiyah untuk tahfidh,” katanya.

Herman saat memasuki kompleks Perguruan Muhammadiyah Giri Kebomas dan melihat-lihat suasananya, dihampiri oleh guru SD Muri Faruk Mahsun SPd.

Herman lalu mengenalkan diri dan memberi tahu ingin mencari informasi pengelolaan sekolah Muhammadiyah Giri. Diajaklah dia ke kantor untuk bertemu kepala sekolah.

Herman datang bertepatan dengan siswa SD Muri kelas 1- 5 melaksanakan munaqasah di Rumah Tahfidh Aisiyah. Sebelumnya Senin (27/5/24 munaqasah untuk kelas 6.

Munaqasah SD Muri bekerja sama dengan PCA Kebomas. Rumah Tahfidh Aisiyah berada bersebelahan dengan SD Muri. 

Dia bercerita, datang ke Gresik berkunjung ke rumah saudara sambil mengantar anaknya kuliah di Unair Surabaya.

Di sela waktu senggangnya, Herman mencari inspirasi ke sekolah Muhammadiyah. Bertemulah SD Muri.

”Di Toraja, Muhammadiyah sudah ada amal usahanya TK, Madrasah Ibtidaiyah, dan Madrasah Diniyah dalam satu komplek berada di lingkungan Katolik,” tuturnya.

”Saya ingin memulai gerakan menjadikan sekolah Muhammadiyah ada keunggulan tahfidh,” ujarnya.

Dia melihat perguruan Muri satu kompleks saling kolaborasi dan berada di lingkungan tradisi nahdliyin. Lokasinya dekat makam Sunan Giri tapi kompleks sekolah Muhammadiyah cukup besar. Juga punya masjid besar.  

Dia salut pengelolaan sekolah Muhammadiyah di sini. Bisa mencari model, melihat, mencontoh sehingga berkembang.

Kepala SD Muri Lutfi Arif MPd menjelaskan kepada tamunya berkolaborasi dengan sesama sekolah juga dengan takmir masjid dalam memberikan ruang untuk kegiatan agama anak-anak.

”Di perguruan ini ada pengajian Ahad pagi yang mengisi qiroah anak-anak SD-SMP Muhammadiyah  Giri,” kata Lutfi.

Saat pulang Herman Tahir mendapatkan suvenir kopiah berlogo PCM Kebomas dari guru Faruk.

”Ini ada kopiah tinggal satu. Nomer bapak berapa?” kata Ustadz Faruk.

”Wah pas ukurannya. Terima kasih,” kata Herman Tahir setelah memakai kopiah.

Dia mengatakan, ini pertemuan yang berkah untuk Tana Toraja. ”Semoga saya bisa berkunjung ke sini lagi dengan istri saya, karena anak saya ada di Surabaya,” ujar Herman saat pamitan.

Penulis Riza Agustina WS  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version