Cara SD Sakri Membangun Jembatan Komunikasi dengan Komite Sekolah

Gathering and Synergy Building guru, karyawan, dan komite SD Sakri (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – SD Sakri membangun jembatan komunikasi dengan Komite Sekolah dengan Gathering dan Synergy Building antara guru, karyawan, dan komite sekolah. Acara berlangsung di Villa Kebon Pakis, Jalan Air Panas No.24, Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (1/6/2024).

Kepala SD Muhammadiyah 1 Krian (SD Sakri) Arum Ndalu MPd mengatakan tujuan acara tersebut untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun komunikasi yang selaras. Kegiatan ini di dalamnya ada permainan yang mengajarkan dan menyadarkan semua guru, karyawan maupun komite untuk tetap selalu kompak, solid, dan mengajak komunikasi satu sama lain.

“Kegiatan ini bisa dibilang sebuah jembatan bagi kami para guru bersama komite untuk berkomunikasi kepada wali murid yang mempercayakan anak-anaknya bersekolah di SD Sakri ini,” terangnya.

Kepala Bidang Komite Ari Purwantini berpandangan komunikasi antara sekolah dan komite itu sangat penting. “Agar jika wali murid yang lain menanyakan atau memberikan kritik ataupun saran, jawabannya bisa selaras dengan kondisi sesungguhnya yang ada di sekolah,” ujarnya.

Foto bersama Gathering and Synergy Building SD Sakri bersama Komite Sekolah (Istimewa/PWMU.CO)

Lebih lanjut sesi berbagi, Mirza Nuriayani, Ketua Seksi Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM, menyampaikan tentang bank sampah setiap hari Jumat. Dia memberikan saran agar setiap siswa yang membawa botol bekas dibersihkan terlebih dahulu, baru dikumpulkan.

“Setiap anak nantinya juga akan mempunyai buku tabungan yang berisi perolehan timbangan botol bekas mereka masing-masing. Kami juga memiliki niat baik untuk mengumpulkan hasil dari penjualan botol tersebut untuk memberangkatkan para guru Sakri ke Tanah Suci Makkah untuk umrah,” jelasnya.

Dia menambahkan ide tersebut niat baik mereka untuk memuliakan dan menyejahterakan guru yang ada di SD Sakri. Mirza mengajak berkolaborasi dan minta bantuan untuk motivasi anak-anak agar dapat mengumpulkan botol bekas untuk ditabung.

“Peran ibu dan bapak guru sangat besar bagi anak-anak. Kecenderungan anak-anak akan lebih mendengarkan apa yang dibilang oleh gurunya daripada orang tuanya,” tambah dia. (*)

Penulis Isyanafik Editor Mohammad Nurfatoni/MS

Exit mobile version