Empat Proses Pendidikan Dikupas di Motivation Day Spemdalas

Wahyudi (tengah) dalam kegiatan Motivation Day kelas VII Spemdalas, Jumat (31/5/2024) (Fitri Wulandari/PWMU.CO)

PWMU.CO – Empat proses pendidikan dikupas di kegiatan Motivation Day kelas VII yang dilaksanakan di Masjid Taqwa lantai 2 SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Jumat (31/5/2024).

Dalam tema kegiatan Be Excellent and Smart Student with a Good Character, pemateri Wahyudi SMT CHt CNNLP CNLC menyampaikan pentingnya 4 hal dalam proses pendidikan yaitu konsentrasi, bersemangat, ceria, dan ikut terlibat.

“Keempat hal tersebut harus selalu dilatih dan ditingkatkan,” jelas Direktur dan Master Trainer Spiritual Motivation Training (SMT) ini.

Untuk konsentrasi, terangnya, kita harus berlatih fokus, mampu memilih hal-hal yang penting dan mengeyampingkan hal-hal yang kurang penting terlebih dahulu.

“Jika sudah konsentrasi, siswa pasti akan bersemangat dalam mengikuti rangkaian kegiatan. Merasakan keceriaan karena dia bersemangat, serta ikut terlibat dalam aktivitas karena ketertarikan yang dirasakan dalam dirinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyudi menyampaikan pentingnya membentuk kebiasaan yang baik. “Kebiasaan merupakan hal yang menentukan bagaimana kita akan dinilai. Harus ditanamkan pemahaman bahwa pada awalnya kita yang membentuk kebiasaan kita masing-masing. Selanjutnya, kebiasaan itulah yang akan memebentuk tiap pribadi,” tambahnya.

Wahyudi kemudian menjelaskan bahwa kebiasaan dapat dibentuk. “Caranya adalah dengan melakukan latihan. Latihan dimaksudkan dengan melakukan praktik secara langsung. Latihan tersebut kemudian dilakukan secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang relatif lama. Semakin sering latihan, hasil yang diharapkan juga semakin baik. Buah dari latihan inilah yang dapat menghasilkan sebuah kebiasaan,” ungkapnya.

Dalam proses latihan tersebut, sambungnya, dimungkinkan adanya gangguan yang datangnya dari luar. Untuk mengatasi hal tersebut, Wahyudi menyampaikan pentingnya untuk menjadi batu bata. “Anak-anak tahu batu bata ya. Ya, batu yang berwarna merah yang banyak digunakan sebagai bahan bangunan,” katanya.

Dia berpesan, jadilah batu bata kering di air yang jernih, namun jadilah batu bata yang basah di air yang kotor. Batu bata kering akan menyerap air yang ada di sekitarnya, sebaliknya, batu bata basah tidak akan dapat menyerap air yang ada di sekitarnya.

Yang tak kalah penting, tekannya, untuk dipahami adalah kebiasaan akan menentukan karakter seseorang.

“Karakter terbentuk dengan latihan, bukan diturunkan melalui keturunan. Membentuk kebiasaan adalah proses yang selalu bertumbuh. Membentuk kebiasaan baik memang sulit, namun sisa hidup kita akan dimudahkan. Sebaliknya, kebiasaan buruk memang mudah dilakukan, namun sisa hidup kita akan menjadi sulit,” ungkapnya. (*)

Penulis Fitri Wulandari. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version