Majelis Kesehatan PDA Kota Surabaya Peduli Tuberculosis

Titik Asfiyah, ketua Majelis Kesehatan PDA Surabaya saat sambutan rapat periodik, Ahad (2/6/2024). (Ashli/PWMU.CO)

PWMU.CO – Titik Asfiyah, Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya, menghadirkan fakta menggemparkan dalam rapat periodik di Mellinium Building SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya pada Ahad (2/6/2024). Menurut laporan terbaru dari World Health Organisation (WHO), 10 juta orang di seluruh dunia terjangkit Tuberkulosis (TBC), sementara 1,2 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit mematikan ini.

Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan Majelis Kesehatan pimpinan cabang Aisyiyah (PCA) se-Surabaya. “Kita ketahui bahwa penanggulangan TBC di Indonesia dilaksanakan lebih dari 70 tahun yang lalu. Namun, Indonesia masih menempati urutan ke-2 kasus TBC terbanyak di dunia. Nomor satu India dengan 969.000 kasus dan kematian sebanyak 144.000/tahun atau 16 kematian/jam,” terangnya.

Beban kasus tertinggi TBC di Indonesia pada tahun 2022 terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mengurangi kasus TBC dengan melibatkan organisasi masyarakat dan komunitas bergerak bersama untuk mencapai tujuan ini. “Kami bertujuan untuk membentuk Gerakan Edukasi TBC. Dengan output yang jelas: pengurangan kasus TBC di Kota Surabaya,” tambah Titik.

TBC merupakan penyakit menular yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Selain itu juga menimbulkan dampak ekonomi yang besar pada masyarakat. “Seperti munculnya stigma dan diskriminasi terhadap penderita, kesulitan memperoleh pekerjaan dan layanan Kesehatan yang baik,” lanjutnya.

Majelis Kesehatan Tingkat Cabang harus melakukan edukasi dan penyuluhan tentang TBC. Edukasi yang diberikan meliputi, (1) Penyebab TBC, (2) cara penularan TBC, (3) gejala umum TBC, dan (4) pencegahan TBC. “Semua informasi tersebut harus sering diedukasikan ke masyarakat. Sebab, hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah kasus TBC,” pungkas Titik Asfiyah.

Rencana Tindak Lanjut

Rapat periodik Majelis Kesehatan PDA Surabaya ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua PDA Kota Surabaya, Umi Sarofah. Dia menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang besar terhadap upaya yang dilakukan tim Majelis Kesehatan PDA Surabaya. Majelis Kesehatan selalu memberikan motivasi kepada cabang untuk selalu berbuat baik kepada sesama. “Jika kita memberi kemudahan kepada orang lain, niscaya Allah memberikan kemudahan kepada urusan kita. Itu janji Allah,” ujar Umi Sarofah.

Akhir rapat periodik tersebut adalah menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang harus dilakukan oleh setiap Majelis Kesehatan PCA di Surabaya. Setiap cabang melaporkan kegiatan edukasi TBC yang dilakukan di cabangnya melalui grup WhatsApp (WA). Laporannya berupa foto edukasi TBC, jumlah sasaran edukasi, dan waktu serta tempat pelaksanaan edukasi.

“Menariknya, sebelum acara ditutup, ternyata ada 5 PCA yang langsung melaporkan. Mereka telah melakukan penyuluhan TBC di komunitas Arisan PKK kelurahan,” pungkas Umi Sarofah.

Penulis Ernam Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version