Lima Pesan Ketua Kwarwil HW Jatim pada Musyda ke-V HW Ponorogo

Fathurrahim Syuhadi saat memberikan sambutan pada Musyda HW Ponorogo (Dokumen HW Jatim/PWMU.CO).
Fathurrahim Syuhadi saat memberikan sambutan pada Musyda HW Ponorogo (Dokumen HW Jatim/PWMU.CO).

PWMU.CO – Inilah lima pesan Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (Kwartil HW) Jawa Timur Fathurrahim Syuhadi, pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) kelima HW Ponorogo. Kegiatan ini bertempat di hotel Family Telaga Ngebel Ponorogo, Sabtu (15/6/2024). Musyda ini diikuti 150 peserta berasal dari Kwarda Ponorogo, Kwarcab dan qobilah se-daerah Ponorogo.

Undangan yang hadir termasuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Dispora Ponorogo dan Ketua PDM Ponorogo KH Muh Syafruddin.  Pimpinan Organisasi Otonom tingkat Kabupaten Ponorogo, Pimpinan AUM se-daerah Ponorogo dan Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Hadir juga jajaran Kwartir Wilayah HW Jawa Timur yakni Yasir Wachid, Murni Novida Wardany, Awit Istighfarin, Aminuloh Fatkhur Roziqi, Muad Roziqin dan Muhammad Qosyimul Ghozi.

Dalam sambutannya, penulis produktif PWMU.CO ini menyampaikan lima hal terkait keberadaan Hizbul Wathan di Ponorogo,

Pertama, mengapresiasi Kwartir Hizbul Wathan Ponorogo yang bisa melaksanakan Musyda di hotel yang berada di kawasan wisata Ngebel Ponorogo.  Mengucapkan terima kasih kepada PDM Ponorogo atas bimbingannya kepada Kwarda Ponorogo selama ini.

Kedua, mengapresiasi atas kehadiran Bupati Ponorogo Ramanda Sugiri Sancoko atas kepeduliaannya pada Hizbul Wathan Ponorogo.  Hizbul Wathan harus bersinergi dengan Pemkab Ponorogo untuk membangun kemajuan masyarakat Ponorogo dalam mengembangkan SDM yang ada.

Peserta Musyda HW beserta Ketua Kwarwil HW Jatim (nomor 3 depan dari kiri). (Istimewa/PWMU.CO)

Ketiga, rangkaian kegiatan Musyda meliputi LPJ, pemilihan, pembahasan program kerja dan persoalan yang urgen. Empat hal tersebut perlu diketahui dan dipahami peserta Musyda.

Keempat, masalah kaderisasi Hizbul Wathan di Ponorogo harus menjadi sekala prioritas. Memperbanyak pelatihan pelatih yakni Jaya Melati. Kemudian menggelorakan perkembangan Tunas Athfal di lingkup PAUD.  Untuk hal ini perlu bersinergi dengan Aisyiyah setempat.

Kelima, pada akhir tahun 2024 akan diselenggarakan Pilkada dan Pilgub. Hizbul Wathan Ponorogo harus berperan secara aktif dalam perhelatan ini. Hizbul Wathan harus berfastabiqul khoirot.

Mengakhiri sambutannya, pria kelahiran Lamongan ini berharap bahwa momentum Musyda di tempat yang sejuk ini menjadi pertanda bahwa pimpinan Kwarda Ponorogo Periode 2023-2028 harus mencerminkan kepemimpinan yang sejuk, kolektif, dan kolegial.

Penulis: Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor: Amanat Solikah

Exit mobile version