• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Senin, Agustus 8, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Cak Nun tentang Cucu Garuda dan Inspirasi Berhala Latta-Uzza

Senin 11 September 2017 | 15:14
4 min read
168
SHARES
524
VIEWS
ADVERTISEMENT

Bedhol Negoro (8)
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Alangkah tak terbatas jumlah fakta kehidupan yang saya tidak tahu. Saya sama sekali buta pengetahuan tentang berapa perbandingan prosentase antara jumlah kasus korupsi dibanding yang diproses oleh KPK. 50-50-kah? 99-1-kah? 99,999-00,001-kah? Kalau dalam satu kasus korupsi kolektif diolah, berapa perbandingan antara yang didakwa dan dihukum dibandingkan yang tidak?

Kalau ada bantuan dana untuk desa, berapa ratus atau ribu jumlah “Desa Hantu”? Yakni desa yang tertera di lembaran birokrasi namun tak ada di permukaan Bumi? Kita tidak punya data, dan tak punya jalan untuk mendata, yang kesimpulannya adalah “semua pejabat adalah koruptor”, meskipun kita tidak berdosa untuk merasa “sukar membayangkan bahwa ada pejabat yang tidak korup”.

Iseng-iseng adakah di antara Anda yang punya data tentang salah seorang prajurit Korea yang dipaksa menjadi tentara Jepang, ikut menjajah ke Indonesia, kemudian membelot, bergabung ke Tentara Rakyat Indonesia dan berganti nama menjadi Mustakim?

(Kolom terkait: Cerita Cak Nun tentang Pasukan 9 Kuda Putih yang Bikin Prabu Brawijaya Terkesima, Kolom terkait: Cak Nun tentang Kode “Sirna Ilang”, Surat Sunan Kalijaga ke Prabu Brawijaya)

Ada apa sebenarnya kok Indonesia tidak memproklamasikan kemerdekaan tanggal 15 Agustus 1945, sebagaimana Korea, karena Hiroshima Nagasaki dibom masing-masing pada 6 dan 9 Agustus, tapi Indonesia mengulur waktu kemerdekaannya sampai 17 Agustus 1945? Apakah ada di antara Anda yang punya data tentang anaknya siapa Pak Harto itu sebenarnya? “Seberapa bersaudara” ia dengan Pak Probosutejo dan Pak Sudwikatmono? Apa hubungan antara Suharto kanak-kanak dengan arit dan rumput?

Andaikan saya menjawab itu semua, tidaklah akan sampai pada kebenaran apapun, kecuali berhenti pada versi saya. Saya kelahiran Jombang, dan Jombang sampai hari ini tidak bisa menentukan hari kelahirannya. Saya tidak tahu di mana tongkat kiriman Syaikhona Kholil Bangkalan kepada muridnya Hasyim Asy’ari sebagai perintah untuk mendirikan NU.

Jangankan lagi Ayat berapa Surat apa pula yang menyertai tongkat itu, yang dititipkan kepadanya melalui santri As’ad Syamsul Arifin. Jangankan menjelaskan tentang kenapa Gus Dur Waliyullah sementara Mbah Yai Hasyim atau Mbah Wahid Hasyim bukan. Atau Kitab apa yang diamanatkan oleh Syaikhona Kholil kepada KH Hasyim Asy’ari dan KH A Dahlan. Pisang yang dikasih ke Mbah Romli pisang ambon atau pisang emas. Mana pula cincin itu, untuk apa ia, yang diamanatkan bersamaan dengan pisang dan kitab.

(Kolom terkait: Cak Nun tentang Kenapa Tidak Kudeta: Sunan Kalijaga yang tidak Setujui Niat Memusuhi Majapahit, Kolom terkait: Cak Nun tentang Bagaimana Wajah Gadjah Mada: Merasa Tahu dan sok Tahu)

Tapi apa perlunya itu semua. Toh bangsa Indonesia sudah punya cermin sendiri, untuk memahami rute perjalanan sejarah NKRI, sampai hari ini kenapa begini, dan besok mau ke mana. Bangsa Indonesia sudah tahu apa yang akan terjadi besok pagi, sudah bisa menghitung apa yang akan mereka alami dua dan tujuh tahun ke depan. Bahkan sudah ber-muhasabah menyiapkan diri sesudah dua puluh delapan tahun dari sekarang.

Bagi saya sendiri mungkin malah lebih mudah menjelaskan apakah bumi ini bulat ataukah datar. Tinggal yang perlu penjelasan maunya apa. Kalau yakinnya datar, akan dibikin tampak datar di pandangan matanya. Kalau maunya bumi bulat, akan dibuat kelihatan bulat ketika dilihatnya.

Atau ambil padanan wacana yang tidak populer: Bangsa Indonesia tak perlu jadi Arjuna tak apa, asal tekun teguh dan rajin berlatih seperti Bambang Ekalaya untuk meraih peluang masa depannya.

Apa pula ini? Indonesia tidak mematuhi “Jasmerah”-nya Bung Karno tak apa, asalkan mempertahankan kepribadian dan konsistensi perjuangan seperti Ekalaya, yang terbukti mampu mengalahkan Arjuna. Lebih bermartabat jadi Kumbokarno, meskipun buruk rupa tapi berprinsip. Daripada Sumantri yang sibuk ngèngèr, melamar, mengemis, memohon-mohon, ndlosor-ndlosor.

(Kolom terkait: Cak Nun tentang Wayang Indonesia: Indonesia yang Tidak Peduli pada Indonesia, Kolom terkait: Cak Nun tentang Santrinya Tuhan dan Pusar Nabi Adam)

Bangsa Indonesia tidak butuh fakta objektif tentang Gadjah Mada atau Gaj Ahmada atau Haji Ahmad, Semar Tsamar Smarabhumi, Petruk Fatruk, Gareng Ghoiron, Bagong Bagho, Negeri Saba Wanasaba, Sulaiman Sleman Salam Salaman, atau siapapun otak-atik gathuk pseudo-puzzling dari sejarah masa lampau.

Yang mereka butuhkan adalah berhala Latta dan Uzza: tokoh mitologi dari masa silam, atau karakter imajiner di masa depan. Yang mereka perlukan adalah inspirasi harga diri dan semangat nasionalisme dari siapapun saja, baik yang tokoh nyata atau mitos. Bangsa Indonesia tidak butuh fakta ada atau tiadanya Sunan Kalijaga atau Sunan-sunan Kali-kali lainnya. Yang mereka perlukan adalah contoh kerja keras, kesetiaan nasional, kasih sayang kerakyatan dan kebijaksanaan hidup.

Waktu kanak-kanak di desa dulu, kalau ada teman ingah-ingih klenyat-klenyit ketika berkelahi lawan anak desa lain, saya bilang: “Kakekmu dulu Pendekar hebat, mosok kamu penakut begitu”. Maka dia pun bangkit, berkelahi dengan penuh vitalitas dan spirit. Sesudah dia menang, saya bisiki: “Mbah-mu sebenarnya tidak bisa pencak silat, dan bukan Pendekar, sama dengan Mbah saya”.

(Kolom terkait: Cak Nun tentang Tuhan sebagai Pelengkap Penderita: Apa Maksud NKRI Harga Mati?)

Perhatikan teman saya itu. Faktanya hari itu ia menang berkelahi, karena percaya kepada provokasi saya tentang masa silam. Padahal fakta masa silamnya: Kakeknya orang biasa-biasa saja. Tidak rasionalkah jika fakta masa silam yang diketahui oleh teman saya itu adalah Kakek yang memang benar-benar sakti dan berkepribadian – maka kemenangannya akan berlipat-lipat?

Kenapa Khidlir, alias Kilir, alias Balya, alias Qoli’, atau Muammar, atau Amaniel, atau siapapun: membocorkan kapal, membunuh anak kecil dan menegakkan pagar raksasa? Karena menurut Ilmu Waktu versi beliau: “Pemenang dalam pertarungan sejarah adalah Ksatria yang berpijak di masa kini, yang di tangan kirinya tergenggam masa lampau, dan di tangan kanannya ia usap-usap masa depan”.

Baiklah tak usah mengandalkan kenyataan masa silam. Masa silam hanya bagian dari kebangkitan hari ini dan kebijaksanaan masa depan. Tapi cobalah tengok data-data tentang kepemilikan saham, peta modal, gumpalan-gumpalan keuangan, sertifikat tanah dan bangunan-bangunan, bunyi undang-undang dan aturan – sesungguhnya berlandaskan cara berpikir yang bagaimana mulut kita mampu keras-keras meneriakkan NKRI Harga Mati? Belum bedhol-kah Negoro ini dari rakyat yang dulu memilikinya?

Garuda terbang di angkasa. Anak Garuda hidup dalam kurungan, tubuhnya tidak berkembang, tidak punya pengalaman terbang. Cucu Garuda kerdil badannya, ia menyangka dunia adalah kurungan di mana ia berada.

(Bersambung): Cak Nun tentang Balada Wedus: Tersesat, Meski Tidak Ada Urusan dengan Jalan Benar-Sesat.

Tags: Bedhol NegoroCak NunEmha Ainun NadjibEmha Ainun Nadjib QuotesEmha Ainun NajibIslam NusantaraKata Mutiara Cak NunKepemimpinan ala PisangKyai KanjengKyai Kanjeng Emha Ainun NajibPemikiran Cak Nun
SendShare67Tweet42Share

Related Posts

Indonesia Pusat Kemakmuran Dunia

Senin 14 Juni 2021 | 11:46
233

Emha Ainun Nadjib Indonesia Pusat Kemakmuran Dunia oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO- Sejak Patangpuluhan...

Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

Kamis 25 Februari 2021 | 06:46
23.5k

Zuhairi Misrawi Tolak Zuhairi Misrawi sebagai Dubes Saudi oleh M Rizal Fadillah, pemerhati politik dan...

Medsos dan Buzzer yang Mengerikan

Senin 22 Februari 2021 | 14:51
551

Emha Ainun Nadjib Medsos dan Buzzer yang Mengerikan oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO-Masalah-masalah berat,...

Buto Cakil Nyonthong

Jumat 5 Februari 2021 | 17:45
518

Emha Ainun Nadjib Buto Cakil Nyonthong oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO- Dalam jejer wayang...

Demokrasi Kambing dan Bebek

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:55
2.2k

Emha Ainun Nadjib Demokrasi Kambing dan Bebek oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO- Kabarnya hampir...

Sudah Zalim, Supra Jahiliyah Lagi

Sabtu 26 Desember 2020 | 04:59
4.6k

Emha Ainun Nadjib Sudah Zalim, Supra Jahiliyah Lagi oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO-Zaman ini...

Jangan Ludahi Wajah Manusia

Minggu 13 Desember 2020 | 22:27
500

Emha Ainun Nadjib Jangan Ludahi Wajah Manusia oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan. PWMU.CO- Pagi tadi...

Cak Nun Sindir Pemerintah dan HRS

Jumat 11 Desember 2020 | 14:12
8.4k

Cak Nun Sindir Pemerintah dan HRS Cak Nun Sindir Pemerintah dan HRS kolom tulisan Emha...

Sakit Kakinya, Bukan Hatinya

Selasa 27 Oktober 2020 | 18:44
319

Ali Murtadlo Sakit Kakinya, Bukan Hatinya oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. PWMU.CO-Pernah dikirimi video...

Orang Saleh yang Sombong

Selasa 29 September 2020 | 21:04
14.4k

Emha Ainun Nadjib Orang Saleh yang Sombong tulisan Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. PWMU.CO-Mungkin Anda...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Amerika Serikat, Pembaca Terbanyak Kedua PWMU.CO

    46072 shares
    Share 18429 Tweet 11518
  • Pembicara dari Turki di Fortasi Sekolah Ini

    51192 shares
    Share 20477 Tweet 12798
  • Smamio Launching Kafe Inspirasi Kopi

    47857 shares
    Share 19143 Tweet 11964
  • Kuliah Premium Smamio: Belajar Itu ibarat Maraton, Bukan Sprint

    47520 shares
    Share 19008 Tweet 11880
  • Begini Proses Produksi Berita PWMU.CO hingga Melahirkan Penulis Keren

    8167 shares
    Share 3267 Tweet 2042
  • Kisah Keunikan Orang Madinah

    274 shares
    Share 110 Tweet 69
  • Pelajaran Penting dari Ziarah ke Syuhada Uhud

    1302 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Alumni Smamita Diterima Jalur Prestasi UMM dan Akademi Militer

    9888 shares
    Share 3955 Tweet 2472
  • 7 Pesilat SMPM 7 Borong 7 Juara

    14134 shares
    Share 5654 Tweet 3534
  • Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram

    1863 shares
    Share 745 Tweet 466

Berita Terkini

  • Pesan Keutamaan Puasa Asyura di Khutbah Jumat Masjid NabawiMinggu 7 Agustus 2022 | 20:55
  • Di SD Mutu Kagumi, Puskesmas Balongpanggang Sosialisai IniMinggu 7 Agustus 2022 | 20:46
  • Muhammadiyah Membangun Berorientasi Kemanfaatan dan Kemaslahatan UmatMinggu 7 Agustus 2022 | 20:20
  • Muhibah Muhammadiyah
    Muhibah Muhammadiyah ke Aussie, Begini Sambutan Umat di SanaMinggu 7 Agustus 2022 | 18:50
  • Senior Care
    Senior Care PAM Kenjeran Salurkan Sembako dan Uang ke LansiaMinggu 7 Agustus 2022 | 18:05
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk SmamioMinggu 7 Agustus 2022 | 17:22
  • Bekerjalah seperti Digaji Lima Juta, meski Gajinya Satu JutaMinggu 7 Agustus 2022 | 17:04
  • SD Mugeb Siapkan Formasi Pimpinan IPM JuniorMinggu 7 Agustus 2022 | 16:57
  • Siswa SD Almadany
    Siswa SD Almadany Berjalan Kaki demi Raih PahalaMinggu 7 Agustus 2022 | 16:18
  • Ngaji on the Street
    Ngaji on the Street makin Asyik saat Belajar QiroahMinggu 7 Agustus 2022 | 12:14

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In