Kader Nasyiah, Muslimah yang Mampu Beretorika

Dian membimbing praktek dalam pelatihan Public Speaking PDNA Kota Blitar di aula kantor PDM Kota Blitar pada Ahad, 30 Juni 2024 (Defi/ PWMU.CO)

PWMU.CO Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Blitar mengadakan Pelatihan Public Speaking dalam rangka menyemarakkan Milad ke-93 M/ ke-96 H Nasyiatul Aisyiyah. Pelatihan yang dilaksanakan pada Pada Ahad (30/6/2024) ini merupakan pertemuan hari kedua dari rangkaian kegiatan Pelatihan Public Relations dan Public Speaking PDNA Kota Blitar.

Kegiatan yang bertema “Berilmu Dan Berdaya, Menuju Kader Nasyiatul Aisyiyah Yang PROGRESSIF” ini berlangsung di aula kantor PDM Kota Blitar, JL. Cokroaminoto no. 3 Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Sebanyak 40 anggota NA dari tingkatan Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Ranting di Kota Blitar hadir dalam pelatihan tersebut. Materi public speaking yang dimoderatori oleh Ilmi Khoirunnisa itu disampaikan oleh Dian Rahma Santoso MPd.

Cara Menjadi MC yang Memukau

Di awal pemaparan, Dian yang juga merupakan dosen Umsida tersebut menyampaikan bahwa materi public speaking yang diberikan kali ini lebih spesifik membahas tentang cara menjadi Master of Ceremony (MC) yang memukau.

“Public speakers itu adalah semua orang yang berbicara di hadapan umum. Guru, pendakwah, presenter adalah public speakers. Namun, MC adalah public speaker yang paling menarik karena memiliki peranan penting dalam setiap acara. Dan saya paling senang menyampaikan materi tentang MC,” tuturnya.

“Public speaking ataupun retorika itu sangat penting dipelajari terutama untuk MC. Karena baik buruknya acara ditentukan oleh pembawaan dari MC. Untuk itu, penting untuk mengetahui prinsip dasar dan attitude saat tampil” imbuhnya.

Sosok yang mulai menekuni profesi sebagai MC dari tahun 2004 itu menyampaikan materi dengan padat dan ringkas, serta lebih menekankan pada praktek. Praktek pertama adalah pengucapan salam dengan intonasi dan kekuatan volume yang sesuai untuk acara formal.

Para peserta nampak antusias ketika praktek secara bergiliran. Beberapa kali tepuk tangan bergemuruh ketika ada peserta yang mampu praktek dengan benar. Namun terkadang riuh tawa juga muemenuhi aula saat ada peserta yang praktek sesuai kebiasaanya.

Hal itu terjadi juga pada salah satu peserta, Sefti Ana Wahyuningtyas. Pada saat Sefti mempraktekkan ucapan salam, kontan Dian Rahma menyahut dengan bacaan taawudz. Hal ini disambut riuh gelak tawa semua peserta. Bukan tanpa alasan tawa itu muncul, ini karena Sefti merupakan salah satu kader Nasyiah Kota Blitar yang dikenal sebagai qori’.

Dalam pembukaan pelatihan, Sefti juga bertugas untuk membacakan ayat al-Qur’an. Meski Dian tidak turut hadir di pembukaan hari pertama pelatihan, namun intonasi salam itu mampu dengan jelas menunjukkan siapa sosok Sefti dalam kesehariannya.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan mengambil dokumentasi bersama. Sefti menyampaikan rasa senangnya dapat mengikuti pelatihan dan berharap untuk Nasyiatul Aisyiyah di masa depan.

“Semoga Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Blitar terus menebar manfaat. Dan Nasyiatul Aisyiyah bisa menjadi organisasi yang semakin eksis dan bermanfaat untuk kejayaan Islam,” pungkasnya. (*)

Penulis Dzun Nuraini Aziz Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version