Siswi Smamda The Best Reporter Ajang Broadcaster Award 2024

Alisya Ramadhani saat menerima penghargaan juara 1
Panitia broadcaster award. (Tanti/PWMU.CO)

PWMU.CO – Siswi SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) berhasil meraih juara I ajang Broadcaster award 16, Sabtu (29/06/24)

Alisya Ramadhani Shafira Achmad dinobatkan sebagai the best reporter dalam ajang kompetisi bidang broadcasting tingkat nasional yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa menjadi juara satu,” ucap Alisya Ramadhani Shafira saat di temui PWMU.CO Rabu (3/07/24).


Ia tak menyangka sama sekali atas kemenangan yang diraihnya. Menurutnya empat finalis kompetisi reporter semuanya bagus.

Ketika ditanya tentang persiapan siswi yang bercita cita menjadi news anchor ini, mengaku menyiapkan selama satu bulan sejak Ia memutuskan untuk ikut lomba ini.

Ia membuat video reportase bertema krisisnya budaya dan bahasa di Kalimantan. Dalam waktu dua hari Ia mengerjakan video dan mengumpulkannya pada, Senin (8/06/24).

Kepanikan Final

Pada saat final ada hal yang sempat membuatnya panik.
Karena Ia harus mengubah tema yang sudah Ia persiapkan dengan matang.


“Panitia sudah memberi informasi tema H – 5 sebelum final. Ada dua tema yaitu pasar bringharjo dan titik 0 km jogja, saya sudah siap dengan pasar bringharjo.”

“Namun di H – 1 malam tiba – tiba panitia memutuskan hanya 1 tema saja yaitu 0 km Yogyakarta, saya sempat panik,” urainya.

Ditengah kepanikan itu Ia mempunyai ide untuk mengambil reportase jasa baju adat dan fotografer di kawasan titik nol kilometer Jogja yang akhirnya membuatnya terpilih menjadi juara I.


Ia memilih tema ini karena melihat maraknya minat wisatawan untuk berfoto menggunakan baju adat jawa.

Meriana Candra Kurniasari M Pd pembina sekaligus pelatih ekskul broadcasting juga sangat bersyukur atas kemenangan ini.

“Alhamdulillah siswi smamda bisa juara lagi di ajang ini,” ungkap mbak Mer sapaan akrabnya. Ia menjelaskan bahwa Fira memang rajin berlatih.


“Pada saat menyiapkan video yang dikirimkan, Ia juga rajin konsultasi meminta saran saran dari saya,” ucap alumni Magister pendidikan UM Surabaya ini

Selain itu owner Probest school ini mengatakan Fira semangatnya ikut lomba sangat besar, sejak kelas 10 ikut lomba hingga akhirnya bisa meraih juara I.

Putri pertama pasangan dari Achmad Agus dan Nurita Ulfania ini memang senang bercuap cuap di depan publik, tak heran jika Ia ingin mengembangkan minat dan bakatnya di smamda dengan mengikuti ekstrakurikuler broadcasting.

Setelah kemenangannya ini Ia berharap agar bisa berprestasi kembali di event lomba broadcasting tahun berikutnya.

Dihubungi terpisah, Nurita Ulfania ibunda Fira dengan penuh haru mengungkapkan rasa syukurnya.


“Alhamdulillah akhirnya putri saya bisa juara 1. Putri saya sudah berkali kali mengikuti lomba, tidak putus asa, dan kali ini jadi juara,” ucap Ita.

Ita mengucapkan terima kasih kepada Smamda atas support yang diberikan kepada putrinya, termasuk kepada Meriana Candra yang telaten mendampingi putrinya saat persiapan dan saat lomba.

“Semoga putri saya bisa juara lagi di event lomba berikutnya, bisa memotivasi teman – teman dan adik kelasnya untuk tidak berputus asa dan meraih prestasi,” pungkasnya

Broadcaster Award merupakan kegiatan tahunan yang digelar Ilmu komunikasi UMY. Tahun ini adalah yang ke – 16.

Ada empat cabang lomba yang dikompetisikan diantaranya kompetisi tim untuk layanan iklan masyarakat dan podcast audio, serta kompetisi individu seperti lomba news anchor, radio announcer, dan reporter.

Sekitar 150 orang peserta mengikuti event ini diantaranya berasal dari Yogyakarta, Surabaya, Malang, Tangerang, Tasikmalaya, Jember dan Riau. (*)

Penulis Tanti Puspitorini Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Exit mobile version