Berita Kasus Asusila Hasyim Asy’ari Setiap Hari Makin Panas, Ini Pesan Dewan Pers

Anggota Dewan Pers Dr Asep Setiawan MA (kiri) bersama Arief Permadi MSos (dosen UM Bandung) dalam Kuliah Umum Digitalitas dan Media di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung. (Mulyanto/PWMU.CO)

PWMU.CO – Dewan Pers mengingatkan media massa harus mampu menahan diri, jangan mengais-ngais berita, harus menjaga privasi, dan menaati kode etik jurnalistik dalam menjalankan profesinya.

Hal ini dikatakan Anggota Dewan Pers Dr Asep Setiawan MA pada Kuliah Umum Digitalitas dan Media di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Bandung, Jumat (12/7/2024).

Menurutnya, seruan media harus menahan diri dan melindungi privasi, karena masih maraknya pemberitaan tentang korban dalam kasus pemberhentian tetap Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy’ari oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, Dewan Pers memandang pemberitaan atau penyiaran media yang berlebihan atau membabi buta terhadap sebuah kasus itu suatu tindakan tidak profesional. Tindakan itu amat merugikan korban dan masyarakat secara umum.

“Kami di dewan pers mengingatkan, ya termasuk dalam kasus mantan ketua KPU, media massa tetap harus menghormati orang. Ya walaupun dia sudah dihukum dan sudah menjalani hukuman, tetap hak-haknya dihormati, hak asasinya dihormati, juga keluarganya dihormati,” pintanya.

Asep menekankan hal itu karena dalam diri media massa ada fungsi pendidikan. Jadi diharapkan media menghadirkan berita berimbang dan tidak melakukan penghakiman.

“Media perlu memberikan pendidikan. Misalnya kalau ada seseorang kemudian dihukum karena kesalahannya, maka kemudian dalam kemasan berita itu hendaknya disampaikan juga ini harus menjadi pelajaran bagi pejabat publik dan masyarakat luas,” terangnya.

Dikatakan, dewan pers dalam kasus tersebut sudah mengeluarkan imbauan kepada media massa di seluruh Indonesia agar dalam menuliskan hal-hal yang terkait dengan kesalahan-kesalahan atau pelanggaran-pelanggaran para pejabat diliput sesuai, secara proporsi.

“Dewan pers juga sangat berharap jangan sampai berlebihan memberitakan sehingga menyangkut hal-hal yang pribadi sekali. Apalagi berimbas pada menghakimi dan memberi pelanggaran kepada keluarganya, anak dan istrinya,” kata pria asli Tasikmalaya itu.

Kepada masyarakat Asep berpesan untuk tetap berperilaku positif, Misalnya meninggalkan berita miring apalagi berita hoax. “Kita semua harus mampu memverifikasi berita. Caranya, kalau ada berita cross check terlebih dahulu ke media massa yang kredibel dan sudah terpercaya,” pesannya. (*)

Penulis Mulyanto Editor Ni’matul Faizah

Exit mobile version