Dzikir Pagi Berjamaah Santri Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan

Suasana dzikir bersama santri Al Mizan. (Alfain Jalaluddin Ramadlan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Suasana Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan Putra, pada Selasa pagi (16/7/2024), terasa begitu khusyuk dan damai.

Ratusan santri berkumpul di Masjid Al Ghoihab untuk mengikuti dzikir Al-Ma’tsurat bersama. Kegiatan ini diadakan paling tidak sepekan sekali di waktu pagi/sore untuk pembelajaran santri dan memperkuat spiritualitas para santri.

Dimulai tepat setelah shalat jamaah Subuh, para santri dengan penuh khidmat melantunkan dzikir pagi. Alunan dzikir yang dipimpin oleh Pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Al Mizan Putra, Bari’ Irsyadi ini menggema di seluruh sudut pesantren, menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan hati. Para santri duduk dengan rapi, menghadap kiblat, dan mengikuti bacaan dzikir dengan penuh penghayatan.

Kegiatan dzikir Al-Ma’tsurat bersama ini menjadi salah satu momen yang selalu dinanti oleh para santri. Selain dzikir, mereka juga diberikan tausiyah atau pengarahan singkat oleh pengurus IPM untuk menambah wawasan keislaman dan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari di pesantren.

Antusiasme para santri terlihat jelas dari kesungguhan mereka dalam mengikuti dzikir. Salah satu santri ketika ditanya tentang tanggapan dzikir Al Ma’tusurat, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengikuti dzikir bersama ini.

“Saya merasa lebih tenang dan semangat setelah mengikuti dzikir bersama. Kegiatan ini juga membuat saya semakin dekat dengan teman-teman dan para ustadz di pesantren,” katanya.

Memperkuat Spiritualitas dan Kebersamaan

Menurut Pengasuh Pondok Al Mizan, Ustadz Ainul Yaqin Ahsan MPd, kegiatan dzikir bersama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan para santri dengan Allah Swt serta menanamkan nilai-nilai keislaman yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari.

“Dzikir Al-Ma’tsurat merupakan amalan yang sangat baik untuk memulai hari. Selain menenangkan hati, dzikir ini juga mengingatkan kita akan kebesaran Allah dan pentingnya bersyukur atas segala nikmat-Nya,” ujarnya.

Ustadz Ainul, sapaan akrabnya, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi para santri.

“Kami berharap, melalui kegiatan dzikir ini, para santri tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang kuat. Semoga mereka menjadi generasi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi umat,” tuturnya.

Kitab Al-Matsurat

Kitab Al-Matsurat merupakan kitab yang disusun oleh Hasan Al-Banna, ia adalah seorang ulama yang karir. Keilmuannya mengantarkan pada kedudukan sebagai orang yang disegani.

Al-Matsurat adalah sebuah buku kumpulan bacaan dzikir yang telah dipilih oleh Hasan Al-Banna. Al-matsurat terdiri atas sejumlah potongan ayat dan hadis Nabi Muhammad Saw yang dicetak dalam bentuk buku berukuran kecil dan praktis, sehingga dapat di bawa kemana-mana.

Al-Matsurat ini biasa di baca saat pagi dan petang. Lalu, kapan waktu pagi dan petang itu?

Mengenai waktu tepatnya, Allah menyebutkan di dalam al-Qur’an, “Maka, bersabarlah terhadap yang mereka ucapkan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya matahari.” (Qs. Thaha: 130).

Dengan kegiatan dzikir Al-Ma’tsurat yang rutin diadakan ini, Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan terus berusaha mencetak generasi muda yang tidak hanya berilmu tetapi juga berakhlak dan taat kepada Allah Swt. (*)

Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Exit mobile version