Branding UMKM Bekal Peduli dan Percaya Diri

Moch Yosi Nur Arafi bersama rekan-rekannya (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan pelaku usaha kuliner menjalani Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) seorang diri di Desa Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Jumat (5/7/2024).

Berbekal kepedulian dan kepercayaan diri Mahasiswa UMM menjalani PMM seorang diri. Pengabdian ini dilaksanakan oleh Moch Yosi Nur Arafi mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Indonesia yang didampingi oleh dosen Havidz Ageng Prakoso SIP MA.

Awalnya, kegiatan PMM ini dilaksanakan oleh 5 orang mahasiswa dengan berbagai Jurusan. Hasil diskusi menyepakati untuk menjalankan program branding Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini berlatar belakang banyaknya industri maupun usaha rumahan yang kurang laku atau ramai di pasaran.

Lokasi PMM ini bertempat di Dusun Bawang, tepat di belakang kampus UMM. Lokasi yang strategis ini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menjalankan usaha kuliner, produksi kue dan sebagainya. Namun kurangnya edukasi mengenai branding banyak para pengusaha yang gulung tikar atau tidak maksimal dalam memperoleh keuntungannya.

“Mau tidak mau, karena sudah ada perizinan dan ini juga daerah tempat saya tinggal kegiatan ini harus terlaksana. Ini saya usahakan juga sebagai salah satu bentuk kepedulian saya pada lingkungan saya tinggal,” ungkap Yosi.

Pada akhirnya Moch Yosi menjalankan kegiatan PMM ini sendiri karena anggota yang lain berhalangan untuk menyelesaikannya.

“Ya walaupun saya laksanakan sendiri, untungnya antusias warga dan para pemuda yang mau membantu berjalannya program ini alhamdulillah kegiatan ini lancar dan selesai,” tambahnya.

Kegiatan Santai tapi Berisi
Agar sama-sama menikmatinya, kegiatan ini dilakukan dengan situasi yang tenang dan santai mengingat para pesertanya tidak hanya dari golongan ibu-ibu atau bapak-bapak, tetapi juga dari anak muda setempat yang semangat membangun bisnisnya.

“Kegiatan ini saya lakukan dengan beberapa sesi supaya maksimal dan tidak repot juga, kondisional saja,” jelasnya

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan ketua RT dan RW, mahasiswa sebagai pengisi kegiatan, terdapat sesi tanya jawab, praktik branding atau pengiklanan melalui media sosial, dan evaluasi.
“Supaya lebih seru, saya tambahkan game-game berhadiah juga biar mereka semangat,” pungkasnya

Tantangan dan Evaluasi
Yosi menyebutkan bahwa kegiatan PMM ini tentunya mengalami tantangan tersendiri, apalagi dilaksanakan seorang diri.
“Banyak ibu-ibu yang protes kesusahan memakai ponselnya, bapak-bapak yang tidak bisa edit foto video, yang tidak kudet cuman anak muda tapi kurang berani supaya lebih kreatif saja. Ya namanya sekarang eranya lebih maju, yang diandalkan teknologi, apalagi rata-rata kenal media sosial. Ya harusnya dimaksimalkan disitu, saya bantu supaya lebih kreatif saja” pesannya.


Diharapkan kegiatan ini dapat terus ditingkatkan, mengingat semakin banyaknya pelaku usaha dan bisnis maka para peserta pelatihan harus semangat dan mengasah kreatifitas.
“Alhamdulillah, karena ini merupakan lingkungan saya sendiri tentunya harapan saya bisa saya pantau. Apabila ada yang membutuhkan pertolongan pun saya usahakan untuk saya bantu. Pengabdian Masyarakat ini saya harapkan bukan sekedar kegiatan wajib dari kampus saja, tapi terus mengalir manfaatnya,” pungkasnya.

Penulis Moch Yosi Nur Arafi Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun

Exit mobile version