Kepala SD Mudipat Ikuti 2024 Circular Economy Leadership and Education

Edy Susanto MPd, Kepala SD Mudipat sedang berada di Jepang menghadiri 2024 Circular Economy Leadership and Education. (Humas Mudipat/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gerakan Circular Economy terus dikumandangkan oleh Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) Universitas Gadjah Madaa (UGM) dan Janitra Bhumi Indonesia (JBI) Education Consulting penyelenggara Indonesia Green Principal Award (IGPA) dalam ajang pemahaman Ekonomi Sirkular untuk para kepala sekolah, (17-19/7/2024).

Dalam payung Circular School Program Partnership (CSPP), para kepala sekolah alumni IGPA terus didorong untuk melakukan upaya percepatan menuju masyarakat sirkular dalam implementasi 6R (Rethink, Reuse, Reduce, Recycle, Refuse, dan Repair) di sekolah.

Sebagai upaya meningkatkan kompetensi, wawasan، dan akselerasi implementasi tersebut, CSPP mengadakan berbagai kegiatan seminar, Focus Group Discussion (FGD), workshop, atau konferensi.

15 elegasi alumni IGPA dan jejaring CSPP dipimpin oleh Junita Arfani PhD mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan Conference & Excursion on Circular Economy Leadership and Education yang diselenggarakan oleh MEXT Special Program on Diversity, Equity and Inclusion. Bekerja sama dengan International Development and Cooperation (IDEC), Universitas Hiroshima Jepang.

Keynote Speaker dalam kegiatan tersebut adalah Prof Mari Katayanagi sebagai koordinator program. Pembicara pertama dalam sesi lecturing adalah Junita Widiati Arfani PhD yang memaparkan tentang ekonomi sirkular sebagai paradigma baru dan peluang pendidikan ekonomi sirkular sebagai community based education.

Sementara Prof Nakaya Ayami PhD menyampaikan pentingnya implementasi ekonomi sirkular sebagai kurikulum lokal (local curriculum) dan praktik ES dalam pendidikan Jepang dengan mengambil pengalaman pendidikan dasar menengah di Kota Ichihara.

Konferensi diikuti oleh pserta dari berbagain negara antara lain Indonesia, Jepang, Filipina, Pakistan, Malawi, Zambia, dan lainnya.

Edy Susanto MPd, Kepala SD Mudipat sedang berada di Jepang menghadiri 2024 Circular Economy Leadership and Education. (Humas Mudipat/PWMU.CO)

Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Edy Susanto MPd sebagai salah satu presenter dalam sesi best practice menyampaikan praktik baik, tantangan, serta peluang ES di sekolahnya .
.
Hari pertama, peserta yang berjumlah 54 orang mengikuti kegiatan dengan antusias. Setiap peserta wajib presentasi program dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Seusai presentasi dibuka sesi tanya jawab.

Pada hari kedua, peserta diajak berkunjung untuk melakukan observasi ke Hiroshima Eco Park (tempat pengolahan sampah limbah) dengan teknologi yang modern. Sebelum melakukan observasi peserta dimasukkan ke ruang yang besar untuk melihat video profil Hiroshima Eco Park.

Sekitar 2 jam di lokasi tersebut peserta diajak keliling melihat proses pengolahan sampah. Peserta sangat kagum karena lokasi yang sangat bersih dan rapi. Tidak tercium bau yang menyengat dan sampah yang tercecer yang dibawa masuk oleh truk-truk sampah.

Usai melakukan observasi di Eco Park, peserta melanjutkan perjalanan untuk observasi ke sekolah yang menerapkan Sirkular ekonomi, Mitsujo Elementary School.

Di akhir sesi, pada hari Jumat (19/7/2024) peserta melakukan diskusi kelompok dan refleksi.

Sangat beralasan mengapa Jepang sebagai lokasi konferensi, karena Jepang sebagai negara yang sangat ramah lingkungan. Jepang juga sangat terkenal dengan kebersihan lingkungan, kedisiplinan, ketertiban dalam berlalu lintas. Di negara Samurai ini, siswa sejak dini sudah diajari bagaimana hidup sehat, bersih, dan, mandiri, serta peduli terhadap lingkungan. Siswa dilibatkan dalam kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, Jepang adalah negara yang terkenal dengan teknologi modern yang dapat mendukung keberhasilan ekonomi sirkular.

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih perlu banyak belajar ke Jepang bagaimana mengelola sampah dengan baik dan ramah lingkungan. Selain itu, warga negara Jepang sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Warga negaranya memiliki budaya yang tinggi terhadap hidup bersih، sehat, disiplin، dan mandiri. Negara yang terkenal dengan bunga sakura ini memiliki kesamaan budaya (mono culture) terhadap kebersihan, kerapian, dan kedisiplinan.

Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Edy Susanto MPd sangat berharap bahwa warga sekolahnya dapat meniru nilai-nilai budaya hidup bersih, sehat, disiplin, tertib, pekerja keras, dan sangat ramah seperti warga negara Jepang.

Penulis Edy Susanto Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun

Exit mobile version