Tiga Rahmat Allah yang Harus Dijaga Manusia

Fahruddin SPdI selaku Khatib Jum’at menyampaikan khutbahnya di hadapan Jamaah Masjid Al Mahdi (Sumardani/PWMU.CO)

PWMU.CO – PRM Grabagan Tulangan dengan AUM yang dimiliki berupa Masjid Al Mahdi beralamat di Perumtas 3 Grabagan Tulangan melaksakan kegiatan Shalat Jum’at secara berjamaah  dengan Khotib  Fahruddin SPdI, Jumat (13/7/2024). Tema khutbah yang diangkat yaitu “Menyambut Rahmat yang di tawarkan oleh Islam”. 

Dalam mukadimahnya khatib membaca al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi

   وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Dalam pembukaan khutbah, khatib senantiasa mengajak jamaah untuk selalu meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah Swt dan terus istiqamah menjalankan perintah Allah serta menjauhi laranganya.

“Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw untuk seluruh mahkluk alam dijagat raya ini, Nabi hadir untuk menyampaikan risalah Islam demi kemaslatan umat. Islam bermakna menyelamatkan umat manusia semua dari bentuk musibah di dunia dan akhirat, maka kita harus melaksanakan aturan-aturan yang dibawa Nabi Muhammad,” terang khatib.

3 Bentuk Rahmat Allah pada Manusia

Melalui Islam yang hadir dengan rahmat yang ditawarkan oleh Allah kepada seluruh makluk bahwa ada tiga macam. Pertama rahmat berupa aqidah atau tauhid.  Siapa yang berpegang tauhid dengan benar maka  manusia senantiasa disayangi Allah Swt.

“Berpegang teguh tauhid yang benar maka  Allah akan memberi kemudahan manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan,” terang khatib.

“Dengan adanya pemahaman tauhid yang benar bahwa Allah Maha mengatur segalanya, maka inilah rahmat Alllah,” tambah khatib. 

“Kedua, rahmat kebersamaan. Terjadinya bencana, perang pertama karena timbul dari perbedaan, maka kebersamaan wajib dikedepankan. Islam datang tidak memandang ras, suku bangsa, negara. Di mata Alllah sama, yang membedakan adalah ketakwaannya,” terang khatib berapi – api.

Ketiga rahmat berupa kedudukan dan keluhuran.  Allah menciptakan Manusia sebagai pemimpin, makluk mulia di muka bumi dengan menjadi wali Allah. 

“Sayangnya manusia lupa jati diri sebagai ciptaan yang mulia dengan cara bekerja mencari materi tanpa mengenal waktu dengan  rela menukar kemulian nilai-nilai luhurnya,” terang khatib.

“Manusia kadang lupa bahwa dia diciptakan Allah jadi menjadi Wali Allah bukan jadi budak dunia atau nafsu. Dalam hadits Nabi yang masyhur bahwa sebaik – baik manusia yang diberi umur panjang diiringi amalnya semakin hari semakin baik dan sebaliknya jika manusia diberi umur panjang tapi disia-siakan tapi  dia  mendapatkan dua kencendurungn, yaitu cinta dunia dan ingin diperpanjang umurnya ( takut mati) hidup  penuh kemaksiatan,” terang khatib pada jamaah shalat Jum’at.

Di akhir khutbah, khatib berdo’a, “semoga semua jamaah yang hadir diberi Allah  keistiqamahan menjalankan risalah-risalah rahmat keislaman yang dibawa Nabi Muhammad Saw,” ajak khotib pada jamaah yang hadir. (*)

Penulis Sumardani Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version