PWMU.CO – 10 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Dukuh Pakis Surabaya adakan kegiatan deteksi dini kesehatan jiwa yang tidak hanya ditujukan untuk siswa. Namun, juga untuk guru selaku pendidik yang bekerja di lingkungan sekolah
Acara ini mengangkat tema Saatnya Prioritaskan Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan pendidik dan peserta didik.
Kegiatan ini juga bekerja sama dengan dosen dan mahasiswa Keperawatan FIK UM Surabaya dan berlangsung serentak dengan melibatkan dua sekolah, yaitu TK Baitul Mukmin dan Pos PAUD Terpadu di wilayah Dukuh Pakis.
Terdapat 150 siswa dan kurang lebih 18 guru pendamping yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Deteksi dini kesehatan jiwa menjadi langkah penting untuk mencegah permasalahan mental yang lebih serius. Para siswa diberikan stimulasi aspek perkembangan mulai dari aspek kognitif, motorik, bahasa, emosi, spiritual, dan sosial.
Sedangkan, untuk guru diberikan kuesioner Self Rating Questionnaire (SRQ) yang digunakan untuk skrining masalah kesehatan mental individu.
Uswatun Hasanah, selaku dosen Keperawatan Jiwa FIK UM Surabaya, menyampaikan bahwa stimulasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui pencapaian tugas perkembangan di tahap usia prasekolah.
Saat diberikan stimulasi, tim observer akan mengamati kemampuan anak-anak dalam mengikuti instruksi di masing-masing aspek dan mencatat apabila ada anak yang kesulitan atau tidak mampu melakukannya untuk diobservasi lebih lanjut.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa selain siswa, guru juga diminta untuk mengisi kuesioner SRQ guna menilai kondisi kesehatan mental selama 30 hari terakhir.
Hal ini dilakukan tidak hanya sebagai upaya deteksi dini, tetapi juga sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan mental guru selaku pendidik dan pekerja di lingkungan sekolah yang juga harus memprioritaskan kesehatan jiwa meskipun di tempat kerja.
Ketua PCA Dukuh Pakis, Wahju Kusumajanti, menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
“Dengan semakin tingginya tekanan di dunia pendidikan, baik siswa maupun guru perlu mendapatkan perhatian khusus terkait kesehatan jiwa. Deteksi dini ini merupakan langkah awal untuk memastikan mereka tetap sehat secara mental,” ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Surabaya dalam memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kesehatan jiwa, terutama di kalangan generasi muda dan para pendidik.
Penulis Uswatun Hasanah Editor Zahra Putri Pratiwig