PWMU.CO-Jika Anda mendapat kiriman berita lewat WhatsApp (WA) yang menawari menjadi imam di masjid Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Jepang dengan gaji Rp 30 juta tak usah ditanggapi serius. Sebab menurut Kementerian Agama berita itu hoax.
Menurut Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag RI, Dr H Khoiruddin Ilyas MM, seperti termuat dalam website Kemenag.go.id, informasi pendaftaran imam masjid untuk ditempatkan di luar negeri yang viral di sosmed adalah tidak benar.
”Direktorat Penerangan Agama Islam belum pernah memberikan informasi resmi pendaftaraan calon imam masjid di luar negeri secara tertulis maupun melalui situs resmi Ditjen Bimas Islam,” ujarnya.
Jika ada permintaan pengiriman imam masjid dari luar negeri, kata dia, maka pihaknya akan mengeluarkan informasi pendaftaran secara resmi melalui situs Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.
Belakangan ini viral di medsos, tawaran menjadi imam masjid di luar negeri. Bunyi pesan itu: Kalau ada teman, saudara atau siapapun yg hafal Quran minimal 10 juz, dapat berkomunikasi dgn Bahasa Inggris minimal apalagi bisa berbahasa Arab, usia maksimal 30 tahun, single, silakan langsung kirim biodata ke email di: anas1208@gmail.com atau hp 081311188658 atau hubungi Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag RI di Jl. MH.Thamrin Jakpus.
Kemenag membuka kesempatan 150 orang yang masih usia muda untuk ditempatkan menjadi imam masjid di berbagai negara, di antaranya Amerika, Paris, Jerman, Jepang, UEA, Dubai, Kuwait, Qatar. Gaji minimal Rp 30 juta bisa lebih tergantung negara yg ditempati.
Pendaftaran terakhir Desember 2017. Seleksi imam bulan Januari di Kemenag Pusat.
Pusat informasi : Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag RI Pusat: Dr H Khoiruddin Ilyas MM.
Kabar viral ini hoax yang dibuat orang untuk keuntungan sendiri. Jangan memasukkan surat lamaran dan biodata ke alamat email yang tercantum. Boleh jadi biodata itu bisa disalahgunakan.
Baca juga: Ketika Imam Masjid Muhammadiyah Membaca Qunut
Khoiruddin menjelaskan, Direktorat Penerangan Agama Islam ingin menjalin komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara di Asia, Eropa maupun Amerika agar permintaan imam masjid disampaikan secara resmi kepada Kementerian Agama.
Sebenarnya pengiriman imam keluar negeri sudah dilakukan. Tahun ini, ujar dia, mengirimkan 14 imam masjid untuk ditempatkan di beberapa wilayah di Uni Emirat Arab. Program ini hasil kerjasama dengan Lembaga Urusan Agama Islam dan Waqaf Uni Emirat Arab. (sgp)
Discussion about this post