PWMU.CO – Program Inklusi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro menggelar Lokakarya Strategi Daerah Kelanjutusiaan untuk Mewujudkan Lansia Bermartabat, Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini dilaksanakan di ruang partnership lantai 4 Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dan diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai elemen, seperti kepala Dinas Sosial, sekretaris Bappeda Bojonegoro, perwakilan organisasi masyarakat, forum anak, kader lansia, kepala OPD di lingkungan Pemkab Bojonegoro, RSUD Bojonegoro, RSA Bojonegoro, kepala desa Pohbogo dan Kapas, camat sasaran program inklusi, serta tamu undangan lainnya.
Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Bojonegoro, Zuliyatin Lailiyah dalam sambutannya menjelaskan latar belakang pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, Indonesia tengah memasuki fase aging population, ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia). Meski peningkatan ini menunjukkan angka harapan hidup yang lebih baik, lansia tetap rentan mengalami penurunan kapasitas fisik, mental, dan kognitif sehingga seringkali menghadapi kendala dalam kemampuan fungsionalnya.
“Oleh karena itu, upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup lansia perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya isu lansia, strategi nasional kelanjutusiaan, serta mengidentifikasi masalah dan tantangan implementasi strategi tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Mari bersama-sama mendorong pembangunan di Bojonegoro agar lansia menjadi sejahtera dan bermartabat. Menyayangi serta merawat lansia bisa menjadi amal mulia sebagai tabungan pahala di masa depan.”
Sekretaris Bappeda Bojonegoro, Ike Widyaningrum dalam sambutannya mengapresiasi langkah ‘Aisyiyah. Ia menyebutkan bahwa Pemkab Bojonegoro telah memiliki rancangan jangka panjang 2025–2045 yang mencakup strategi terkait kelanjutusiaan.
“Topik ini sangat penting untuk didiskusikan mengingat semakin tingginya angka lansia. Kami mengapresiasi upaya ‘Aisyiyah dalam berbagai program yang mendukung kesejahteraan lansia,” tuturnya.
Lokakarya ini diisi dengan pemaparan dua materi yang dipandu oleh Aulia Singa Zanki, dosen STIT Muhammadiyah Bojonegoro. Kedua materi tersebut yaitu, pertama, Problem dan Strategi Mewujudkan Lansia Bermartabat oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Drs Arwan MSi.
Materi kedua yaitu Kebijakan dan Strategi Nasional Kelanjutusiaan dengan Perspektif GEDSI yang dipaparkan secara daring oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Jawa Timur, Kukuh Tri Sandi SPi MT MSc.
Setelah sesi pemaparan, peserta mengikuti diskusi kelompok yang dipandu oleh moderator. Mereka dibagi ke dalam lima kelompok untuk membahas topik-topik berikut:
1. Peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu.
2. Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia.
3. Pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah lansia.
4. Penguatan kelembagaan pelaksana program kelanjutusiaan.
5. Penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak lansia.
Diskusi ini berhasil mengidentifikasi berbagai permasalahan serta kegiatan terkait lansia yang telah dilakukan di Kabupaten Bojonegoro. Hasil diskusi diharapkan dapat menjadi acuan ke depannya bagi PD ‘Aisyiyah dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang program kelanjutusiaan
Dengan sinergi ini, diharapkan dapat tercipta dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan lansia di Bojonegoro, sehingga mereka dapat hidup lebih sejahtera dan bermartabat. (*)
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Ni’matul Faizah