PWMU.CO – MAM 8 Takerharjo Solokuro Lamongan membagikan rapor, makan, dan uang kepada lima puluhan wali murid, Senin (30/12/2024). Pukul 13.00 WIB hujan deras, sebanyak 54 ibu wali murid dan 1 bapak wali murid tiba di MAM 8 Takerharjo. Mereka berjalan kaki, namun ada yang menaik motor. Sebab jaraknya amat dekat, dan hanya seorang yang berjarak 4,6 km atau 9 menit.
Wali murid mengisi daftar hadir. Guru dan TU menyalaminya sekaligus memberinya sekotak mamin halalan taiyiban. Isinya air mineral, jeruk, lemper, roti dan pecel lele.
Wali murid duduk di kursi. Rapat dimulai. MC yang merupakan guru Ushul Fiqih membuka dengan ucapan basmalah. Anggun Aurayni Arifin, siswi kelas 10 membaca beberapa ayat al Quran. Sebab membaca satu huruf saja, pahalanya satu kebaikan dan dibalas sepuluh kali lipat.
Kemudian ketua komite, KH M Tsabit menyampaikan pengajian iftitah. Orang tua yang anaknya mempelajari al Quran, akan dipakaikan pada hari kiamat, mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari. Orangt uanya juga dikenakan perhiasan yang nilainya tidak tertandingi di dunia.
Momen Pembagan Rapor
Berikutnya kepala MAM 8 Takerharjo, Sri Ismanifah melaporkan prestasi non akademik murid-murid, yaitu:
1. Pasukan Pengibar Bendera kecamatan Solokuro 17 Agustus 2024 atas nama Roobith Al Ghozi (12), M Aiga Saputra (11) dan Muhamad Daffa Wahyu Fahreza (11).
2. Peserta pidato Bahasa Arab (Pretty Helsy Zain) dan Bahasa Inggris (Elvira Nur Anggrainy) pada MEA di UMM 20 Oktober 2024.
3. Juara tapak suci tingkat Jatim atas nama Jaisyu Robani (10), Muhammad Daffa Wahyu Fahreza (11), dan Tegar Aldy Nugroho (12).
4. Medali perak Olimpiade sains Unair 2024 atas nama Nur Alya Nabilah (12).
Setelah itu Annik Zuliyanah memberikan parenting. Mahasiswa S2 UMM tersebut memaparkan kewajiban orangtua. Di antaranya mendidik anak, memerintah salat saat umur 7 tahun dan memukulnya saat umur 10 tahun belum salat. Selain itu jangan biarkan anak bertengkar, berbohong, apalagi tidak sekolah.
Wali murid pun bertanya serta berharap madrasah agar jangan pelit memberi nilai. Pentingnya menghidupkan pesantren, bimbel, gemar membaca, dan kegiatan ekstra. Selain itu juga menyarankan agar membuat grup WA sebagai alat informasi dan komunikasi. Lebih dari itu madrasah memperbanyak beasiswa.