• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Agustus 9, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Makna Keadilan

Senin 30 Oktober 2017 | 15:24
1 min read
44
SHARES
136
VIEWS
ADVERTISEMENT

Oleh: Emha Ainun Nadjib

Karena otak lèlèt, baru akhir-akhir ini saya memahami bahwa yang dimaksud oleh Indonesia dengan Ketuhanan Yang Mahaesa adalah Materialisme. Sila kedua hingga keempat adalah Mesin Kapitalisme Liberal. Adapun Sila kelima  Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia maknanya adalah Hedonisme. Kemakmuran fisik dan kemewahan cara hidup. Kalau menurut Islam mungkin hubbud dunya yang risikonya karohiyatul maut.

Yang dimaksud tuhan adalah sesuatu yang diutamakan. Dinomorsatukan. Diletakkan tertinggi di skala prioritas pembangunan negaranya dan kehidupan bangsanya. Ketuhanan adalah segala potensi dan aset yang dinomorsatukan: uang sebanyak-banyaknya, modal sebengkak-bengkaknya, akses seluas-luasnya, kekuasaan sekokoh-kokohnya, pasar setakterbatas-takterbatasnya.

Keterlibatan ke dan di dalam gelombang, struktur, sistem, jala raksasa dan tentakel-tentakel kapitalisme liberal, merupakan ghirrah atau gairah utama bangsa ini dalam menempuh kehidupan. Orang keluar rumah, bersekolah, kuliah, mencari pekerjaan, bekerja, berkhayal, berjuang, ketekunan, tekad, tak mau menyerah, melakukan segala cara, serta seluruh potensialitas fisik dan psikologis – dikerahkan untuk mendapatkan tempat senyaman-nyamannya di rumah besar kapitalisme liberal.

Mungkin juga orang beribadah dan berdoa, gagasan utamanya adalah mengharapkan Tuhan membantu proses peletakan mereka di dalam kapitalisme liberal dan hedonisme cara hidup itu. Tuhan Yang Mahaesa adalah pencapaian materialisme yang disembah, dijadikan titik tujuan hidup, acuan bagi semua pertimbangan dan strategi masa depan. Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati limakmur, kaya wa berfoya-foya.

Yang dimaksud Keadilan di sila kelima oleh Indonesia sebenarnya adalah kemakmuran, kekayaan dan kemewahan. Apakah itu untuk seluruh rakyat Indonesia? Pembangunan kita belum sampai ke tahap itu. Kita negara masih muda. Baru 72 tahun. (*)

Tags: EMHAkeadilankolommakna
SendShare18Tweet11Share

Related Posts

Rindu Adil di Pancasila Kita

Jumat 3 September 2021 | 09:56
240

M. Anwar Djaelani: Rindu Adil di Pancasila Kita (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Rindu Adil di...

Keadilan Ditegakkan dengan Akhlak

Kamis 29 April 2021 | 07:29
202

Ahmad Arif Rif'an: Keadilan ditegakkan dengan akhlak (Tangkapan layar Hilman Sueb/PWMU.CO) PWMU.CO - Keadilan ditegakkan...

Negara Tidak Boleh Kalah yang Salah Kaprah

Senin 21 Desember 2020 | 19:04
905

Penjual kaos HRS. (foto okezone) Negara Tidak Boleh Kalah yang Salah Kaprah oleh Sugeng Purwanto,...

Kata Cak Nun Hidup Itu Pilihan, Mau Lari Maraton atau Sprint

Kamis 11 Oktober 2018 | 20:05
738

Emha Ainun Nadjib Ingat Mohammad Zohri. Juara dunia lari 100 meter...

Bangsa Kita Memang Baik Hati, Jangankan Tanah, Martabat Pun Diserahkan untuk Orang Asing

Rabu 26 September 2018 | 16:54
455

Emha Ainun Nadjib Kolom Oleh: Emha Ainun Nadjib Yang sedang berkuasa...

Terselip Cerita Getirnya Perekenomian Rakyat Kecil di Sela Kegembiraan Idul Fitri

Minggu 1 Juli 2018 | 21:29
24

Uzlifah (dok) PWMU.CO – Masih dalam bulan Syawal 1439 H, kegiatan...

Etika Hijau Muhammadiyah, Kafir Ekologis Datangkan Ragam Dosa Sosial

Jumat 29 Juni 2018 | 09:58
334

David Efendi (foto: umy.ac.id) PWMU.CO – Tindakan kolektif kaum agamawan menyelamatkan...

Asal Ada Tumpeng dan Ambeng Tak Apalah Wajah Ibukota Dipantati Kota Reklamasi

Senin 6 November 2017 | 08:56
405

Emha Ainun Nadjib Oleh Emha Ainun Nadjib Sebagai warga Yogya, tiap...

Ketika Cak Nun Bicara tentang Sorga Bernama Mad-Soc

Kamis 10 Agustus 2017 | 11:36
583

Cak Nun bersama Mohamad Sobary. (Foto Cak Nun for PWMU.CO) Mad-Soc,...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Pembicara dari Turki di Fortasi Sekolah Ini

    59514 shares
    Share 23806 Tweet 14879
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    4018 shares
    Share 1607 Tweet 1005
  • Smamio Launching Kafe Inspirasi Kopi

    50012 shares
    Share 20005 Tweet 12503
  • Kuliah Premium Smamio: Belajar Itu ibarat Maraton, Bukan Sprint

    49673 shares
    Share 19869 Tweet 12418
  • SD Mugeb Siapkan Formasi Pimpinan IPM Junior

    809 shares
    Share 324 Tweet 202
  • Safari Ramadhan PDA Gresik Bahas Keluarga Sakinah

    1070 shares
    Share 428 Tweet 268
  • Spemdalas Membuka Tahun Baru Islam dengan Apel Pagi

    765 shares
    Share 306 Tweet 191
  • Muhammadiyah-Salafi: Mengapa Titik Pisah, Bukan Titik Temu?

    561 shares
    Share 224 Tweet 140
  • Pesan Keutamaan Puasa Asyura di Khutbah Jumat Masjid Nabawi

    312 shares
    Share 125 Tweet 78
  • Selain Payung Raksasa, Tempat Ini Primadona untuk Berfoto di Masjid Nabawi

    277 shares
    Share 111 Tweet 69

Berita Terkini

  • GKB Berbagi Strategi Manajemen ke Sekolah MitraSelasa 9 Agustus 2022 | 11:01
  • Berlian School Ajak Siswa Bersilaturahmi dari Masjid ke MasjidSelasa 9 Agustus 2022 | 10:47
  • Inilah para Juara Lomba Poster SD MuwriSelasa 9 Agustus 2022 | 10:17
  • Muhammadiyah Banyuwangi Perkuat Kontributor CabangSelasa 9 Agustus 2022 | 10:05
  • Tiga Kunci Eksisnya Organisasi di Sosial MediaSelasa 9 Agustus 2022 | 09:57
  • Kejujuran
    Kejujuran, Begini Cara Sekolah Ini Melatih SiswanyaSenin 8 Agustus 2022 | 21:57
  • Nikmat kautsar
    Nikmat Kautsar Menurut Tafsir Ustadz Sam’unSenin 8 Agustus 2022 | 21:12
  • Selain Payung Raksasa, Tempat Ini Primadona untuk Berfoto di Masjid NabawiSenin 8 Agustus 2022 | 13:42
  • Mimdaka Menggelar Carnival and Best Couple CompetitionSenin 8 Agustus 2022 | 12:42
  • Muhammadiyah-Salafi: Mengapa Titik Pisah, Bukan Titik Temu?Senin 8 Agustus 2022 | 11:17

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In