
PWMU.CO – Para pelatih Hizbul Wathan (HW) SD Muhammadiyah Kangean (SD Muka) Sumenep sukses menggelar Latihan Hizbul Wathan (HW) setelah mengikuti pelatihan Jaya Melati 1.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah pada Sabtu (1/2/2025) ini mencerminkan semangat dan komitmen mereka dalam membina kepanduan di lingkungan sekolah.
Latihan perdana setelah Jaya Melati 1 ini menjadi momen penting bagi para pelatih untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan Jaya Melati 1, terutama dalam aspek kepemimpinan, kedisiplinan, dan pembentukan karakter siswa.
Siswa-siswi merasa senang, latihan HW kali ini benar-benar memberikan pengalaman yang menarik dan bermanfaat bagi mereka.
Kegiatan seperti ini tidak hanya melatih kedisiplinan dan keterampilan kepanduan, tetapi juga mempererat kebersamaan antara siswa dan guru.
Tepuk HW yang baru dipelajari oleh para pembina juga mulai diajarkan kepada siswa, membuat mereka semakin antusias. Apalagi, gerakan yang baru dan penuh keseruan menambah semangat dalam setiap momennya.
Biasanya, tepuk seperti ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kekompakan dan mempererat semangat kebersamaan.
Cara menghafalnya pun mudah dan menyenangkan, karena metode yang digunakan dalam latihan kali ini sangat efektif dan interaktif.
Kegiatan seperti ini tentu semakin meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti kepanduan HW. Selain itu, pelatih juga mengenalkan lagu Terima Kasih Manda dan Terima Kasih Bunda setiap kali siswa mendapatkan ilmu baru. Tujuannya adalah agar mereka lebih bersemangat, menanamkan rasa syukur, serta menumbuhkan penghormatan terhadap para pembina dan ilmu yang mereka terima.
Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar kepanduan, tetapi juga nilai-nilai karakter seperti menghargai guru, semangat belajar, dan kebersamaan.
Selain itu, pelatih juga melatih konsentrasi siswa melalui cerita sebelum membentuk kelompok. Cara kreatif ini bertujuan untuk meningkatkan fokus dan kerja sama di antara mereka. Metode ini membantu anak-anak memahami pentingnya mendengarkan dengan baik sebelum bertindak.
Latihan ini sukses memberikan pengalaman yang berkesan bagi para siswa. Semangat dan keceriaan mereka menjadikan suasana latihan semakin hidup.
Dengan metode yang menyenangkan, seperti tepuk HW, lagu Terima Kasih Manda dan Terima Kasih Bunda, serta latihan konsentrasi melalui cerita, anak-anak tidak hanya belajar tentang kepanduan, tetapi juga mengasah keterampilan sosial dan membangun karakter yang kuat.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Kangean sekaligus pelatih HW, Arif Wahidi SPd menjelaskan bahwa lambang Hizbul Wathan (HW) memiliki makna yang mendalam dalam gerakan kepanduan Muhammadiyah.
Ia mengatakan bahwa lambang HW terdiri dari lingkaran dengan gambar matahari bersinar utama 12 dan monogram HW di tengahnya. Lambang ini memiliki arti bahwa setiap anggota HW diharapkan dapat memancarkan sinar pribadi muslim kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
“Selain itu, lambang HW juga memiliki makna lain, yaitu kuncup melati berwarna putih melambangkan suci, mahkota bunga berjumlah lima helai melambangkan Rukun Islam, kelopak bunga berjumlah enam melambangkan Rukun Iman, dua lembar daun melambangkan dua kalimat Syahadat, selembar pita berbentuk mulut tersenyum melambangkan Pandu HW selalu riang gembira,” jelasnya.
Dengan mengenalkan lambang HW melalui gerakan tangan, anak-anak tidak hanya menghafalnya, tetapi juga memahami makna perjuangan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga mereka tidak hanya belajar HW secara teori, tetapi juga merasakannya langsung arti kebersamaan dan kekompakan. (*)
Penulis Nur Rafi’a Editor Ni’matul Faizah