
PWMU.CO – Hj. Kartini binti Sunaryo, pelopor sekaligus pencetus kegiatan pengajian anjangsana Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Jalen, Genteng, Banyuwangi, tutup usia pada Jumat (31/1/2025) sekitar pukul 18.15 WIB di rumah salah satu putrinya di Malang. Beliau wafat setelah menjalani perawatan selama dua bulan akibat sakit. Jenazah Hj. Kartini langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Jalen, Desa Setail, Genteng, Banyuwangi, dan tiba tepat pukul 03.00 WIB pada Sabtu (1/2/2025).
Tokoh Visioner PRA Jalen
Hj. Kartini meninggal dunia di usia hampir 75 tahun. Beliau lahir pada 4 Juni 1950 dan meninggalkan empat putri serta sebelas cucu. Pada masa produktifnya, Hj. Kartini pernah menjabat sebagai Ketua PRA Jalen periode 2010-2015. Di bawah kepemimpinannya, PRA Jalen mengalami perkembangan pesat berkat pemikirannya yang visioner.
Beberapa langkah yang beliau lakukan antara lain merekrut generasi muda yang telah menyelesaikan masa aktifnya di Nasyiatul Aisyiyah, mengadakan pengajian rutin mingguan, serta menggelar kegiatan anjangsana setiap dua minggu sekali di rumah anggota secara bergiliran. Tujuan dari anjangsana ini adalah untuk mempererat silaturahmi sekaligus memperkuat organisasi. Selain itu, beliau juga menginisiasi pemberian seragam bagi setiap anggota Aisyiyah.
Dengan kesabaran, ketelatenan, dan sikap lemah lembutnya, Hj. Kartini dikenal sebagai “Khadijah-nya PRA Jalen.” Berkat dedikasinya, program-program yang telah dirintisnya tetap berjalan hingga saat ini, terutama pengajian rutin khusus bagi anggota Aisyiyah.
Ratusan Pelayat Silih Berganti
Hj. Kartini memiliki banyak kolega. Di awal pernikahannya, beliau aktif sebagai tenaga pendidik di SMP Muhammadiyah 1 (SMP Muhi) Genteng. Seiring waktu, beliau mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk mendampingi sang suami yang terpilih sebagai Kepala Desa Setail.
Saat wafatnya Hj. Kartini, ratusan pelayat datang silih berganti ke rumah duka. Ketika salat jenazah digelar di Masjid Al-Falah, yang berkapasitas 500 orang, hampir tidak ada ruang tersisa karena banyaknya jamaah yang ingin ikut menshalatkan, baik laki-laki maupun perempuan. Shalat jenazah dipimpin langsung oleh suami beliau, H. Moch. Socheh, kemudian dilanjutkan dengan doa dan ucapan belasungkawa oleh H Nawachid MPd, takmir Masjid Al-Falah Jalen.
Dalam sambutannya, H. Nawachid menyampaikan belasungkawa yang mendalam serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir. Beliau juga mengingatkan bahwa apabila ada hak-hak yang harus diselesaikan terkait hutang-piutang almarhumah, agar segera menghubungi keluarga. Setelah itu, jenazah Hj. Kartini diantar ke tempat peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Rukun Kematian Muhammadiyah (RKM) di Desa Kaliputih, Genteng. (*)
Penulis Abdul Muntholib Editor Wildan Nanda Rahmatullah